Banyak Telurkan Inovasi, Tahu Kapan Harus Netral

Senin 27 Nov 2023 - 21:34 WIB
Reporter : Hendro
Editor : Edi Sumeks

Kedua, Program Jumat Beramal. Berangkat dari temuan lapangan saat jemput bola vaksin Covid-19, ia mendapatkan laporan dari petugas lapangan ada masyarakat yang sedang sakit keras, namun tidak berobat karena kendala biaya. “Karena itu kita adakan Program Jumat Beramal,” bebernya.

Karena keterbatasan anggaran pemda akhirnya dibuat komunitas beramal yang mengumpulkan sumbangan sukarela dari para ASN dan masyarakat  untuk membantu warga-warga yang membutuhkan.

Ketiga, inovasi Penguatan Peran Posyandu. Program ini jadi komitmen Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang dalam menyukseskan pelaksanaan program pemerintah yaitu vaksinasi BIAN. Dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan Terbaik lll dalam hal Input Aplikasi ASIK untuk program BIAN se-Provinsi Sumsel.

Lalu ada juga Inovasi SIMADANI ALAP. Saat memimpin Dinas Kesehatan, Hj Hepy Safriani menemukan salah satu kendala dalam administrasi karena jarak yang jauh. Sebagai OPD yang memiliki UPT (puskesmas dan posyandu) yang tersebar di seluruh kecamatan dan desa membuat administrasi menjadi tidak tertata dan birokrasi yang lamban. 

Bunda Hepy lalu menggagas sebuah aplikasi yang bernama Sistem Manajemen Administrasi Terintegrasi Aman dan Lengkap (SIMADANI ALAP). Keberhasilan aplikasi ini mendapat apresiasi dari Bupati Empat Lawang yang kemudian mengarahkan agar aplikasi ini dapat digunakan ke tingkat kabupaten.

Akhirnya, seluruh OPD di lingkungan Pemkab Empat Lawang menggunakan aplikasi ini untuk manajemen administrasi. Kemudian, Inovasi Arisan Jamban. Pada Desember 2022, Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang berhasil memverifikasi 5 desa/kelurahan Open Defecation Free (ODF), yaitu Desa Mekar Jaya, Desa Pajar Bakti, Kelurahan Kupang, Kelurahan Tanjung Makmur, dan Desa Lampar Baru. 

Artinya, di lima desa tersebut 100 persen penduduknya sudah buang air besar di jamban yang sehat. Skema yang diberlakukan adalah dengan arisan. Lalu, Dinas Kesehatan menggandeng pemerintah desa dan masyarakat yang belum memiliki sanitasi buang air bersih buat arisan jamban sehingga secara bertahap dan bergantian tiap rumah punya jamban.

Keenam ada Inovasi Cari Karya. Singkatan dari cegah pernikahan dini dengan berkarya. Sebuah program yang diinisiasi oleh Hj Hepy Safriani saat menjabat sebagai Kabid Pengendalian Penduduk pada DPPKB Kabupaten Empat Lawang. 

Program ini bertujuan memfasilitasi berbagai komunitas anak muda di Kabupaten Empat Lawang sesuai dengan minat bakatnya. Inovasi ini meraih penghargaan di berbagai tingkatan. Salah seorang anggota komunitas petani milenial jadi pemenang Duta Kopi tingkat nasional. Yang paling populer adalah komunitas Empat Lawang Creatif (ELC) yang bergerak di bidang ekraf perfilman.

Berkat program dan berbagai inovasi yang dilakukan, Bunda Hepy masuk dalam Top 40 ASN Inspiratif pada ajang Anugerah ASN yang diselenggarakan Kementerian PANRB tahun 2020 lalu. Dan dia menjadi ASN pertama dan salah satunya dari Kabupaten Empat Lawang yang mendapat penghargaan ini.(eno/)

 

Kategori :