PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Berkemah (camping) termasuk kegiatan luar ruang yang efektif menghilangkan stres. Berkemah tak harus pergi pergi jauh ke bumi perkemahan atau pegunungan. Camping tetap bisa lakukan di halaman rumah.
BACA JUGA:Tanaman Ini tak Dianjurkan Ditanam di Halaman Rumah, Apa Saja?
Saat libur atau week end tak selamanya harus jalan-jalan ke luar kota atau ke mall. Seperti yang dilakukan Dila (30). Dirinya tak mengajak anaknya ke luar kota saat hari libur atau week end.
Untuk menyenangkan si buah hatinya dia pun punya kiat tersendiri. Misalnya dengan mengajak anak-anaknya berkemah. Tak perlu jauh-jauh, cukup di halaman rumah, bisa didepan atau belakang rumah.
BACA JUGA:Sayang Anak Sayang Anak, Yuk Ikuti Tips Memilih Jajanan Sehat Bagi Buah Hati Anda
BACA JUGA:Doa Agar Cepat Mendapatkan Keturunan Bagi Pasangan Suami Istri yang Mendambakan Buah Hati
Memang halaman belakang rumahnya cukup luas. Hanya ada beberapa pohon mangga dan juga kolam ikan. "Biar anak-anak nggak suntuk di rumah, kita sediakan tenda (kemah) kecil di belakang rumah," ujar ibu dua anak ini.
Selain membuat tenda kecil, disediakan juga bak kecil dari bahan karet meski tidak besar tapi cukup buat anaknya bermain air. "Biar anak makin semangat main di rumah," terangnya.
Dikatakan, dengan berkemah di halaman rumah selain membuat anak lebih dekat dengan alam, juga dapat menghilangkan stres. "Kita manfaatkan pekarangan kecil belakang rumah biar anak tetap happy," urainya.
Sementara Dina (5) mengaku sangat senang bisa berkemah di rumah. "Saya bisa main sama kakak, makan dan tidur di tenda," ujarnya. Senada dikatakan Muti (35). Menurutnya, berkemah di halaman rumah sendiri tentu lebih praktis. ‘’Bisa keluar–masuk rumah jika ada perkakas tambahan yang dibutuhkan. Selain itu, pastinya juga akan lebih aman,’’ katanya.
BACA JUGA:Super Nyaman dan Menyenangkan, Inilah Kesan Pertama Mencoba Mobil Listrik Wuling BinguoEV
BACA JUGA:Jangan Sembarangan, Ingat Ini Kode yang Aman untuk Wadah dan Botol Plastik
Lain lagi dengan Hafiz. Bocah umur 7 tahun ini sudah menyiapkan tenda di halaman belakang rumahnya. Hanya saat makan dirinya ke tenda. ‘’Malam juga kita ke tenda, tapi kalau sudah diatas jam 8 malam kami masuk ke rumah. Di tenda banyak nyamuk,’’ ujarnya.
Menurut Psikolog Anrilia Ema SPsi MEd, berkemah di rumah, sah - sah saja jika ingin mencari sensasi bermain yang berbeda. Tapi, kalau dilihat dari sisi fungsi bermain tak dapat optimal. ‘’Berkemah sesungguhnya mengajarkan pengalaman berbeda untuk anak, meski harus disesuaikan usia yang pas untuk dapat berkemah," ujarnya.
Pada anak - anak usia di bawah 17 tahun, berkemah masih memerlukan pendampingan baik ortu ataupun guru. Berkemah menawarkan stimulasi kemandirian, menawarkan pelajaran non formal untuk peduli pada lingkungan alam.
Hanya saja, berkemah di halaman rumah bisa memberikan sensasi tersendiri. ‘’Tanpa mengeluarkan biaya banyak berkemah di rumah juga menjadi ajang menjalin kedekatan dengan anak," pungkasnya. (nni/)