Untuk penyelenggaraan DBL di Jakarta, Indonesia Arena adalah sebuah game changer. Alat ukur resmi seberapa besar serapan penonton liga SMA terbesar di Indonesia ini.
Kami beruntung ada begitu banyak orang merasakan impact DBL dalam hampir dua dekade terakhir ini. Banyak orang muda sekarang sudah berada di posisi penting di tanah air.
BACA JUGA:Inspirasi dan Aksi Hebat di Roadshow Honda DBL with Kopi Good Day 2023
BACA JUGA:Tim Putri KFC DBL Indonesia All-Star Juara dalam Kompetisi Chicago Summer Jam
Salah satunya, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotejo. Dalam dekade terakhir ikut menjadi saksi berkembangnya DBL.
Mas Menteri lah yang menantang, dan kemudian membantu terwujudnya final DBL Jakarta di Indonesia Arena. Kalau Mas Menteri tidak membuka jalan, final 17 November kemarin tetap diselenggarakan di arena yang kecil.
Soal biaya, kami tahu tidak akan murah. Sangat, sangat mahal. Wajar, ini arena kelas Piala Dunia. Tapi kami yakin bisa mengejar biaya tersebut.
Sejak 2004, DBL sudah di-setting secara profesional. Kuncinya adalah memberi panggung yang memberi kebanggaan untuk pemain, menyuguhkan pengalaman yang tak terlupakan bagi yang menonton.
Kalau jumlah penonton bisa sesuai target, kami akan baik-baik saja.
Syukur alhamdulillah. Begitu banyak pihak mendukung DBL. Sebelum babak semifinal, sebelum tahu SMA mana yang akan berlaga di final, lebih dari separo tiket sudah terjual. Dan dua hari sebelum final, semua tiket sudah terjual.
Bisa jual lebih banyak? Mungkin iya. Tapi kami tidak ingin berlebihan dulu. Tantangan masih banyak. Selain Piala Dunia, belum ada yang menggunakan Indonesia Arena untuk pertandingan basket besar lain. Apalagi yang menggunakan setting entertainment sekompleks DBL.
Dua pertandingan (putri dan putra) itu adalah laga final pertama yang diselenggarakan di Indonesia Arena. Tim putri dan putra yang jadi juara adalah dua tim pertama yang mengangkat piala di dalam Indonesia Arena.
Alhamdulillah lagi. Hari final itu begitu meriah. Banyak bumbu luar biasa di situ, membuat suasana makin menggelora dan tak terlupakan.
Bagaimana tim putri SMAN 70 meraih Three-peat lewat laga sengit melawan SMA Jubilee. Bagaimana komedian Augie Fantinus meraih hadiah motor Honda setelah sukses menembak dari tengah lapangan.
Bagaimana pertandingan final putra berlangsung supersengit sampai detik terakhir, ketika SMA Jubilee meraih kemenangan satu angka atas SMA Bukit Sion.
Show di antara pertandingan, show menjelang pertandingan, semua lancar jaya. Hanya kami yang tahu kesalahan-kesalahan kecilnya, he he he.