OKU TIMUR,SUMATERAEKSPRES.ID - Antri panjang kendaraan yang ingin Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar terjadi di wilayah Kabupaten OKU Timur.
Antrian panjang yang didominasi truk tersebut terlihat di SPBU Sungai Tuha, Kecamatan Martapura, dan juga SPBU Kota Baru Kecamatan Martapura, serta SPBU Jalan Lintas, Selasa 21 November 2023.
Sulitnya pelayanan pengisian BBM jenis solar di SPBU ini membuat aktifitas ekonomi para sopir terganggu.
Salah satu supir truk, Dirman mengaku bahwa ia sudah mengantri dari pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
BACA JUGA:Kunker ke OKUT, Agus Fatoni Dapat Gelar Sultan Mangku Keresidenan. Ini Artinya!
BACA JUGA:Kejari OKUT Dorong Pemda Selesaikan Bangunan Terbengkalai
Sedangkan menurutnya untuk Solar baru buka pukul 12.00 WIB karena menunggu pasokan masuk ke SPBU.
Ia sudah mengantri dari pagi karena jika tidak mengantri dari pagi ia tidak mendapatkan solar karena kehabisan.
"Saya mengantri ini untuk keperluan kerja sehari-hari seperti menarik material dan bukan untuk dijual lagi," kata Dirman, Selasa (21/11).
Dia mengeluhkan, antri hari ini ya untuk kerja hari ini, besok mau kerja antri lagi. "Jadi waktu saya sebagian habis untuk mengantri solar," ungkapnya.
BACA JUGA:Pengoplosan di OKU, Jual hingga OKUT-Muara Enim
BACA JUGA:Honorer di OKUT Raih Hadiah Umrah dari Gubernur. Sebelumnya Mimpi Dapat Ini
Ia juga mengaku sudah mengunakan barcode untuk membeli BBM jenis Solar namun ia menuturkan banyak barcode yang tidak jelas.
Pasalnya sering terjadi kuota solarnya sering berkurang sendiri dengan alasan sudah diambil orang padahal ia belum membeli solar.
"Kadang percuma juga memakai barcode ini karena kadang barcode kita sering dipakai orang," katanya.
Pernah beberapa waktu yang lalu waktu, lanjutnya mau mengisi Solar waktu di cek kuota tinggal 16 liter.
BACA JUGA:Sita 100 Dokumen dari Bawaslu OKUT
BACA JUGA:Unit PPA Polres OKUT Ringkus Pelaku Cabul Terhadap Pelajar
"Padahal saya belum isi solar. Apa tidak barcode siluman ini," ujarnya.
Lebih lanjut kata dia, kesulitan BBM solar ini memang tidak hanya terjadi di OKU Timur saja namun hampir di seluruh wilayah.
"Di Baturaja, Lampung juga sama kondisinya, banyak mobil-mobil mengatri solar," ujarnya.
Ia juga berharap kepada pemerintah supaya Bahan Bakar Minyak jenis solar ini bisa lancar.