Kuota Pupuk Subsidi Terancam Dipangkas

Selasa 31 Jan 2023 - 20:20 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

Ajukan Perpanjangan Input Data e-Alokasi

PALEMBANG - Alokasi pupuk subsidi Sumsel tahun 2023 mengalami peningkatan, namun peningkatan hingga 100 persen itu terancam dipangkas lantaran petani tidak input data ke e-alokasi baru seluruhnya atau hanya 60 persen. Kepala Dinas Pertanian dan Horikulutra Pemprov Sumsel, Bambang Pramono mengatakan alokasi pupuk subsidi meningkat dratis untuk 17 kabupaten/kota di Sumsel.

Rinciannya, alokasi tahun 2022 urea sebesar 142.514 ton dan NPK 99.663 ton. Sementara alokasi tahun 2023 menjadi urea 250.475 ton  atau naik 107 persen dan NPK 188.761 ton atau naik 89,40 persen. Sayangnya, kata dia, yang jadi persoalan input data e-alokasi baru 60 persen sehingga terancam terpangkas, meliputi urea 150 ribu ton dan NPK 80 ribu ton.

"Lewat kegiatan ini, kami bersama Komisi Pupuk Pestisida, Sekda Kabupaten/Kota dan Anggota Kejaksaan, Kepolisian, dan Dinas Terkait supaya mendorong petani melakukan input," katanya usai rapat koordinasi pupuk bersubsidi dan penguatan peranan komisi pengawasan pupuk dan pestisida Sumsel di Hotel Novotel, kemarin (31/1). Sebenarnya, batas input data pupuk subsidi sudah ditutup.

Tapi pihaknya tetap meminta pengajuan agar ada perpanjangan waktu kembali untuk input data ke Kementerian Pertanian.

"Tenggang waktu input ini sudah ditutup dan sudah diberi perpanjangan dari Desember bahkan Januari ini. Nah, kemarin ditutup tapi diajukan lagi agar dibuka kembali," papar dia.

Baca juga : Tips Mengetahui Jenis Kambing Baca juga : Tips-Membuat-Pupuk-Cair Ia mengatakan, sejak ditutup meski sudah perpanjangan nyatanya input data e-alokasi masih rendah. Padahal penginput data dilakukan oleh Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (PPEP) 1.400 orang dan 240 penyuluh perkebunan. "Penginputan oleh PPEP dan pendamping karena petani ini gagap teknologi, makanya alokasi kita meningkat. Tapi jangan sampai alokasi meningkat tidak terserap sehingga perlu diinput e-alokasi kembali," tuturnya. ;

Dikatakan, banyak faktor penyebab input data belum maksimal. Pertama nomor induk kependudukan petani, petani yang melakukan input data lahan melebihi 2 hektar maka data tersebut akan mental. “Ketika lahan petani lebih dari 2 hektar, maka lahan tersebut dibikin untuk anak atau lainnya. Mengingat pupuk subsidi ini hanya untuk lahan 2 hektar dan 1 kali musim tanan untuk padi,” imbuhnya.

Tags :
Kategori :

Terkait