Bukan hanya itu, masih kata dia, mempermudah penumpang naik LRT pihaknya juga mengadakan angkutan feeder LRT Sumsel (Angkot Feeder Musi Emas) yang telah beroperasi sebanyak 51 unit, yang tersebar di tujuh rute dan beroperasi mulai pagi hingga malam hari dari pukul 05.00 WIB - 19.16 WIB.
Angkutan feeder saat ini memiliki tujuh rute perjalanan yakni Koridor 1 (Talang Kelapa - Talang Buruk) dan Koridor 2 (Asrama Haji - Sematang Borang).
Kemudian, Koridor 3 (Asrama Haji - Talang Betutu), Koridor 4 (Stasiun Polrestabes - Perumahan OPI), Koridor 5 (Stasiun DJKA - Tegal Binangun), Koridor 6 (Stasiun RSUD-Sukawinatan), dan Koridor 7 (Bukit - Stadion Kamboja via Stasiun Sriwijaya). "LRT ini juga terintegrasi dengan transportasi umum lainnya," papar dia.
Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni menambahkan, Sumsel saat ini telah memiliki layanan angkutan massal yang cukup lengkap, mulai dari bus, angkot, LRT hingga angkutan sungai yang terintegrasi.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga moda transportasi yang menjadi kebanggaan masyarakat.
“Mari kita satukan langkah, satukan tekad kita untuk bisa mewujudkan transportasi yang lebih baik. Alhamdulillah didukung oleh pemerintah pusat melalui transportasi publik yang sudah dibangun baik," pungkas dia.
BACA JUGA:LRT Jadi Moda Transportasi Utama
Pengamat Transportasi Sumsel Erica Buchari mengatakan, kehadiran LRT sangat membantu masyarakat apalagi feeder dengan angkot AC bisa memberikan kenyamanan kepada penumpang yang ingin melakukan perjalanan.
"Dengan adanya feeder angkot itu jelas akan mempermudah masyarakat yang ingin tersambung ke transportasi lain. Sangat efektif, sehingga masyarakat tak perlu lagi repot berganti-ganti kendaraan dengan tarif berbeda-beda,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa rute feeder yang tak harus terhubung dengan LRT karena lokasinya yang jauh. Feeder itu bisa terhubung ke halte Transmusi. “Seperti di Sungai Lais, Lemabang atau Sayangan,” bebernya.
Kata dia, penggalakan penggunaan transportasi umum ini, apalagi Palembang memiliki LRT, dapat mengurangi volume kendaraan di jalan.
BACA JUGA:Soroti Kinerja Feeder LRT Palembang yang Kurang Maksimal, Kemenhub Bakal Tata Ulang Sebagian Rute
Terlebih, pada jam-jam tertentu lalu lintas sudah sangat mengkhawatirkan. “Insya Allah bisa mengatasi kemacetan jika transportasi kita sudah baik dan akses terhubung,” bebernya.
Selain itu, fasilitas kepada masyarakat disabilitas juga penting. Dengan mempermudah akses kepada masyarakat, baik eskalator dan lift di LRT akan memberi peran sentral terhadap pertumbuhan penggunaannya.
“Harusnya ada evaluasi berkelanjutan, termasuk dalam penggunaan kartu berlangganan yang diberikan beberapa watu lalu, apakah dipakai penerimanya, apakah ada peningkatan atau lainnya,” imbuhnya.