Gangguan psikologis pada remaja ini dapat memengaruhi aktivitas anak sehari-hari, termasuk dalam bergaul bersama teman dan berinteraksi dengan anggota keluarga.
BACA JUGA:Remaja Pencuri, Usia Belasan Tahun Terciduk di Rumah Sang Nenek
5. Bunuh diri dan menyakiti diri
Mengutip WHO, bunuh diri merupakan penyebab kematian keempat pada remaja usia 15 sampai 19 tahun.
Faktor risiko gangguan psikologis ini pada remaja meliputi konsumsi alkohol, pelecehan di masa kanak-kanak, kesulitan mencari bantuan psikologis, serta tersedianya akses terhadap sarana bunuh diri.
Di samping itu, media juga berperan penting dalam mendorong atau menghalangi tindakan bunuh diri.
Hal ini meliputi semua bentuk media, termasuk buku bacaan, majalah, televisi, dan media digital.
BACA JUGA:Pengaruh Sabu dan Judi, Remaja Tusuk Ibu
BACA JUGA:OKI Jadi Daerah Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat Terluas di Indonesia
6. Perilaku berbahaya dan berisiko tinggi
Berani berbuat hal-hal yang berbahaya dan berisiko tinggi merupakan masalah psikologis pada remaja yang dapat memengaruhi kesehatan mereka.
Hal ini meliputi penyalahgunaan narkoba, seks bebas di usia remaja, merokok, menggunakan ganja, minum alkohol, dan sebagainya.
Biasanya, tindakan ini dianggap sebagai pelarian anak atas masalah emosional yang mereka alami.
Namun, pada kenyataannya, hal ini malah justru merusak mental dan kesehatan remaja.
Bukan hanya itu, dampak lain yang bisa terjadi seperti prestasi akademik yang buruk, cedera, perkelahian, terlibat kejahatan, bahkan kematian.