Berawal dari Perang 5 Hari 5 Malam, Inilah Sejarah Berdirinya Monpera Palembang Sumatera Selatan

Minggu 19 Nov 2023 - 22:00 WIB
Reporter : Adi Fatriansyah
Editor : Rian Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sejarah berdirinya Museum Monpera Palembang akan menjadi bahasan penting dalam artikel kali ini.

Pada tanggal 1 Januari 1947, perang meletus, membangkitkan kisah heroik dari pemuda dan laskar yang bersatu dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Jejak perjuangan mereka yang tak terlupakan tertuang dalam Museum Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), berlokasi di Jl Merdeka, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil.

Awal mula Monpera tak lain merupakan gagasan para sesepuh pejuang kemerdekaan RI di Sumatera Selatan yang tergabung dalam LVRI.

Pada tanggal 2 Agustus 1970, inisiatif ini diusulkan dalam rapat LVRI, dan pada 17 Agustus 1945, dimulailah pembangunan Monpera dengan peletakan batu pertama.

BACA JUGA:4 Warna Di Bendera Palestina. Nabi Muhammad SAW Disebut-Sebut, Ternyata Begini Makna dan Sejarahnya!

BACA JUGA:Ini Sejarah dan Makna Hari Pahlawan yang Diperingati Setiap 10 November

Proyek ini, berlangsung dari 1980 hingga 1988, didanai oleh Pemprov Sumsel, mengambil bentuk melati kelopak lima yang melambangkan kesucian dan ketulusan para pahlawan.

Serta representasi lima wilayah pada saat itu: Palembang, Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi, dan Bengkulu.

Tinggi monumen mencapai 17 meter untuk mencerminkan tanggal proklamasi, sedangkan bulan Agustus direpresentasikan oleh delapan lantai dan 45 bidang pada museum, menandakan tahun kemerdekaan RI.

Pengunjung Monpera disambut dengan artefak gading gajah dan meriam di depan bangunan. Relief di dalamnya menggambarkan Sumsel sebelum dan sesudah kemerdekaan.

BACA JUGA:Sejarah dan Budaya Sumsel di Festival Bukit Siguntang 2023. Acaranya Banyak dan Seru. Penasaran? Yuk, Datang!

BACA JUGA:Sejarah Masjidil Aqsa, Tempat Suci Sejak Zaman Para Nabi

Museum Monpera menyimpan 368 koleksi terkait Perang 5 Hari 5 Malam, termasuk 178 foto dokumentasi, pakaian dinas pahlawan, dan senjata.

Seperti pistol, Juli kanju, Fiat, Teki, Danto, meriam Sunan, meriam Kecepek, Dten MK IV, double top, pedang Sabil, dan ranjau darat. Ada juga 568 koleksi buku.

Selain itu, Monpera menampilkan patung setengah badan para pahlawan, koleksi mata uang VOC, Hindia-Belanda, dan Jepang.

Fasilitas baru, seperti perpustakaan, taman bermain anak, dan atraksi air mancur, telah ditambahkan untuk menambah daya tarik bagi pengunjung.

BACA JUGA:Melestarikan Budaya Lokal lewat Museum

BACA JUGA:Menggali Potensi Museum, Mengubah Warisan Sejarah menjadi Devisa

Kategori :