Dr Asmar: Aborsi Kandungan 6 Bulan, Ini bukan Lagi Menggugurkan, tapi Mempercepat Kelahiran

Sabtu 18 Nov 2023 - 19:33 WIB
Reporter : Neni
Editor : Widi Sumeks

SUMATERAEKSPRES.ID - Usia kehamilan mahasiswi RN (21) yang meninggal dunia akibat praktik aborsi sendiri, dikabarkan sudah sekitar 25 minggu atau 6 bulan.

Dia mengalami pendarahan dan lemas, setelah mengonsumsi obat-obatan dicampur Sprite.

“Ini apa dulu jenis obatnya? Kalau jenis obat penggugur kandungan terus dicampur Sprite, ya bisa saja,” terang dokter spesialis Kkndungan, dr Asmar Dwi Agustine SpOG, ketika dimintai komentarnya terhadap kasus mahasiswi RN, tadi malam (18/11).

Dia menjelaskan, usia kandungan 6 bulan artinya sudah di atas 20 minggu. Kondisi ini, lebih tepat bahasanya bukan lagi menggugurkan. Tapi lebih kepada mempercepat kelahiran.

BACA JUGA:Sosok RN, Mahasiswi Pintar, Dapat Beasiswa Kuliah. Dokter Curiga Lihat Darah di Kaki, Ternyata dari Bagian Ini

BACA JUGA:Astagfirullah! Seorang Mahasiswi PTN di Indralaya Meninggal Dunia karena Nekat Aborsi Sendiri Bersama Pacar

"Usia janin dalam kandungan disebut keguguran itu, jika usia di bawah 20 minggu atau kurang dari 5 bulan. Tapi kalau sudah 6 bulan, itu melahirkan, tapi kurang bulan," jelas dr Asmar kepada Sumatera Ekspres.

Lanjut dr Asmar, pada janin usia 6 bulan, dalam kandungan dia sudah berbentuk. Namun, untuk hidup di luar kandungan memang belum siap. "Belum viable, artinya belum bisa mandiri seperti untuk bernapas," urainya.

  Lebih jauh dia menjelaskan, ada 2 prostaglandin yang paling umum untuk induksi persalinan. Prostaglandin adalah senyawa yang berfungsi dalam merangsang kontraksi otot rahim.  “Di antaranya Misoprostol,” katanya. 

  Misoprostol ini sebenarnya untuk mengurangi asam lambung, dan membantu melindungi lapisan lambung dari kerusakan yang dapat disebabkan penggunaan aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). 

BACA JUGA:WARNING! Jangan Sembarangan Konsumsi Obat Termasuk untuk Aborsi, Bisa Berujung Meninggal Dunia

BACA JUGA:Sosok RN, Mahasiswi Pintar, Dapat Beasiswa Kuliah. Dokter Curiga Lihat Darah di Kaki, Ternyata dari Bagian Ini

Namun jika digunakan sebagai induksi persalinan, misoprostol dapat  mematangkan leher rahim dan merangsang kontraksi rahim.

“Obat tersebut dapat dilakukan untuk induksi persalinan pada kasus ketuban pecah dini. Obat ini dapat digunakan di vagina atau secara oral," terangnya.

  Hanya saja, penggunaan Misoprostol dapat menyebabkan cacat lahir, kelahiran prematur, pecahnya rahim, keguguran, atau keguguran tidak lengkap dan pendarahan rahim yang berbahaya. 

Kategori :

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 20:41 WIB

Nikmati Musik di Tepian Musi

Minggu 22 Dec 2024 - 20:37 WIB

Wujudkan Senyum 1.600 Anak Yatim-Dhuafa

Minggu 22 Dec 2024 - 20:27 WIB

152 Kasus DBD hingga November