Minus Dua

Sabtu 18 Nov 2023 - 08:01 WIB

#35.Mirza Mirwan (1;234)★ [1;0] 

#36.Mukidi Teguh (1;17) 

#37.MULIYANTO KRISTA (13;58) [2;9] 

#38.mzarifin umarzain (17;243) [0;13] 

#39.Nimas (5;158) [4;0] 

#40.nur cahyono (4;14) [1;0]

 

ahmad faqih

Kalo boleh saya simpulkan, CHDI kali ini semakin menegaskan kenyataan bahwa (1) terdapat problem terkait decision making di negara +62. (2) terdapat problem 'nasionalisme egois' dan tendensi 'superior syndrom' yang menjangkiti ilmuwan dan peneliti. (3) isu kesehatan, bagi sebagian kaum proletar acapkali tidak menjadi prioritas dibandingkan isu ekonomi. (4) demi menjaga kelangsungan hidupnya, manusia 'diperbolehkan' mengancam kelestarian mahluk lainnya. (5) urgensi merawat perdamaian serta menjaga 'relasi baik dan seimbang' antar mahluk penghuni alam semesta belum menjadi kesadaran bersama antar mahluk penghuni alam. Wallahu a'lam

 

Fa Za

Poin 4 dan 5 itu bisa terwujud jika sudah ada pakta perjanjian bilateral antara manusia dan nyamuk, misalnya manusia tdk boleh membunuh nyamuk, dan nyamuk boleh menggigit manusia asalkan yg disedot nyamuk bukan darah tapi lemak.

 

Juve Zhang

TBC adalah penyakit rakyat jelantah banyak yg mati karena bosan minum obatnya. Belum dengar Taipan mati karena TBC. Apa nunggu ada Taipan kena TBC baru ada pemberantasan gencar TBC?.TBC penyakit orang susah jadi kalau kena TBC memalukan begitu cerita di Rakyat. Saya pernah kena TBC zaman Purbakala memang lama menderita harus minum obat dan suntikan. Sampai mahir nyuntik sendiri minimal lebih keren dari Dokter Zaman sekarang yg ada yg gak bisa nyuntik pasien. Wkwkwkkw. Waktu Covid 19 kurang tenaga penyuntik dan dokter baru ketahuan gak bisa nyuntik wkwkwkwk. Ini jelas Dokter Salah Jurusan. Nyuntik harus tahu ilmu nya yaitu jangan sampai ada gelembung udara dalam tabung cairan jadi buang lah udaranya dengan menyemprot sedikit cairan obat itu. Kalau udara masuk ke pembuluh darah fatal bisa mati. Rakyat jelantah ada yg memarahi Istrinya minum obat TBC terus akhirnya istrinya stop obat dan meninggal gak lama suaminya pun meninggal. Pengetahuan yg dangkal di Rakyat jelantah menyebabkan kematian TBC cukup tinggi. Dan anda jangan salah Baca Rontgen Paru Paru itu ada ilmu nya .banyak Dokter yg salah analisa karena dilihat paru paru itu seperti bukan TBC padahal TBC. Mata Rantai yg rumit menyebabkan TBC masih subur di sini. Hati hati makan cukup gizi ..tidur cukup. Olahraga Cukup. Dompet cukup isi nya. itu pencegahan TBC terbaik.

 

Tags :
Kategori :

Terkait