SUMATERAEKSPRES.ID-Cukup banyak orang suka mendengkur saat tidur dan hal ini jangan dianggap sepele karena bisa jadi ini adalah Sleep Apnea.
Tidak dipungkiri, mendengkur atau mengorok saat tidur menjadi hal yang dapat mengganggu kualitas tidur, baik itu untuk yang mendengarnya bahkan juga untuk diri sendiri yang melakukannya. Dengkuran tersebut bisa terjadi karena terhambatnya atau menyempitnya saluran napas. Makin sempit saluran napas, makin keras pula suara dengkuran yang dihasilkan. Gangguan tidur yang terjadi saat pernapasan seseorang terganggu ini dikenal juga dengan istilah sleep apnea. Pada kondisi ini, pernapasan yang berlangsung saat tidur dapat terhenti kurang lebih 10 detik dan terjadi berulang mulai dari puluhan hingga ratusan kali. Kondisi inilah yang menyebabkan seseorang mendengkur dalam tidurnya. Sleep apnea dapat dikatakan sebagai suatu kondisi yang berbahaya karena tubuh bisa saja kekurangan oksigen. BACA JUGA:Waspada! Jangan Diabaikan Bila Temukan Gejala Ini saat Anak Tidur Gejala Sleep Apnea Gejala sleep apnea dapat dirasakan pada saat tidur dan setelah bangun tidur. Gejala pada saat tidur mungkin saja tidak dirasakan oleh penderita, tetapi bagi orang di sekitarnya hal ini bisa jelas terlihat. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut terkait gejala sleep apnea saat tidur dan setelah bangun tidur. Saat Tidur Dalam keadaan tidur, penderita kondisi ini tidak akan menyadari gejala yang ada. Beberapa gejala umum yang terjadi pada penderita slep apnea pada saat tidur antara lain: -Mendengkur atau mengorok dengan suara yang keras. -Napas terhenti selama beberapa kali dan berlangsung sangat sering. -Pada saat mengambil napas, penderita akan terengah-engah. -Sering terbangun dari tidur karena batuk atau merasa napas berat seperti tercekik. -Penderita sleep apnea seringkali mengalami insomnia atau keadaan sulit tidur. Saat Bangun Tidur Jika pada saat tidur pengidap sleep apnea tidak dapat merasakan gejalanya, maka setelah bangun tidur gejala berikut ini dapat dirasakan oleh penderita: -Mulut akan terasa kering. -Mengalami sakit pada bagian kepala sesaat setelah bangun tidur. -Meski telah tidur dalam kurun waktu yang lama, penderita biasanya akan merasa sangat mengantuk pada siang hari. -Penurunan tingkat konsentrasi yang berakibatk sulit belajar dan susah untuk mengingat sesuatu. -Penderita sleep apnea akan mengalami perubahan mood dan mudah sekali marah. -Terjadinya penurunan libido. BACA JUGA:7 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal, Sayang Nomor 2 Sering Terabaikan Penyebab Sleep Apnea Ada 3 penyebab terjadinya sleep apnea, yaitu: 1. Sleep Apnea Obstruktif Gangguan tidur sleep apnea obstruktif merupakan gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya berhenti bernapas akibat otot belakang di bagian tenggorokan yang terlampau rileks. Gejala ini akan sering muncul hingga 30 kali per jam saat tidur dan ditandai dengan intensitas suara dengkuran yang cukup keras. Pada saat mengalami kondisi ini, kadar oksigen dalam tubuh akan mengalami penurunan dan terjadi peningkatan karbon dioksida. Kondisi ini dapat memengaruhi otak dan mengurangi kualitas tidur. Penyebab lain dari sleep apnea obstruktif adalah: -Obesitas atau kelebihan berat badan. -Ukuran lingkar leher. -Alur napas yang menyempit. -Jenis kelamin laki-laki. -Lansia. -Keturunan. -Kebiasaan merokok dan minum alcohol. -Konsumsi obat penenang. -Hidung mengalami penyumbatan. BACA JUGA:Jangan Abaikan, Waspadai 11 Gejala Kanker Pankreas si Silent Killer 2. Sleep Apnea Sentral Sleep apnea sentral dipengaruhi oleh otak yang gagal megirimkan penanda dengan baik ke bagian otot yang bekerja sebagai pengontrol pernapasan. Kondisi tersebut akan menyebabkan penderitanya tidak bisa bernapas dalam kurun waktu tertentu. Faktor utama yang menyebabkan kondisi ini adalah terjadinya gangguan kinerja otak. Selain itu, faktor pendukung lain terjadinya sleep apnea sentral adalah: -Lansia. -Jenis kelamin laki-laki. -Gangguan jantung. -Konsumsi narkotika. -Stroke. 3. Sleep Apnea Kompleks Sleep apnea kompleks adalah gangguan tidur yang merupakan gabungan dari sleep apnea obstruktif dan sentral. Gejalanya akan semakin kompleks jika dibandingkan dengan jenis sleep apnea lainnya. Cara Mengatasi Sleep Apnea Secara Alami 1. Melakukan Diet Sleep apnea menyerang orang yang obesitas alias memiliki berat badan berlebih. Untuk mengurangi gejalnya, Anda dapat melakukan diet untuk mengurangi kadar lemak dalam tubuh. Lemak berlebih dapat menghalangi jalur pernapasan. Bila jalur penapasan terhambat, otomatis aliran oksigen ke otak juga menjadi terhambat sehingga timbul kondisi sleep apnea. Karenanya, mengatur pola makan sangat penting bagi penderita sleep apnea. 2. Tidur Hadap Samping Bagi penderita sleep apnea yang memiliki kebiasaan tidur telentang atau tengkurap, cobalah untuk mengubah posisi tidur menghadap samping. Tidur mennghadap samping akan lebih memudahkan udara mengisi saluran pernapasan. Posisi tidur ini adalah posisi terbaik untuk melancarkan pernapasan. 3. Olahraga Hal lain yang bisa Anda terapkan untuk menurunkan berat badan dan mengurangi gejala sleep apnea adalah olahraga teratur. Olahraga dapat membantu otot pada bagian pernapasan bekerja dengan normal dan kadar lemak dalam tubuh yang berkurang akan melancarkan saluran penapasan. 4. Setop Merokok Rokok dapat memperberat kerja paru-paru sehingga bisa menyebabkan kondisi sleep apnea. Bagi para perokok disarankan untuk menghentikan aktivitas tersebut jika tidak ingin keadaan sleep apnea semakin parah. Tidak hanya itu, kebiasan merokok memiliki dampak buruk lain bagi kesehatan. BACA JUGA:Waspadai 8 Sinyal Diabetes Yang Dikirim tubuh Pengobatan Sleep Apnea Secara Medis Jika merasa tidak mampu menangani gangguan tidur sleep apnea secara alami, mintalah bantuan medis untuk mengatasi gangguan tidur tersebut demi kualitas hidup sehari-hari. Berikut ini tindakan medis untuk mengatasi sleep apnea: 1. Terapi Terapi ini dapat dilakukan dengan menggunakan media seperti CPAP (Continous Airway Pressure), BPAP (Bilevel Positive Airway Pressure), dan MAD (Mandibular Advencement Device). Dokter ahli akan memandu Anda untuk melakukan terapi sesuai kebutuhan dan tingkat keparahan yang diderita. 2. Operasi Jalan terakhir yang dapat ditempuh adalah dengan tindakan operasi. Prosedur operasi yang bisa dilakukan untuk mengatasi sleep apnea antara lain uvulopalatopharyngoplasty, ablasi radiofrekuensi, operasi reposisi rahang, stimulasi saraf, dan trakeostomi. Kondisi sleep apnea dapat membahayakan karena mengganggu pernapasan dan mengakibatkan berbagai kondisi dari ringan hingga yang memerlukan tindakan medis. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan doktert untuk memperoleh diagnosis dan penanganan medis secara tepat. (berbagai sumber)
Kategori :