BANYUASIN – Cuaca ekstrem yang terjadi Sabtu sore (11/11) lalu, membuat Knock Out (KO) jaringan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Roboh dan patah, sejumlah tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) di daerah Banyuasin.
Dampaknya, terjadi pemadaman listrik terhadap ribuan pelanggan dari Banyuasin hingga Bangka Belitung (Babel). Pemadaman di Kabupaten Banyuasin, Sumsel, itu melanda wilayah sebagian Kecamatan Banyuasin I, Air Kumbang, Sumber Marga Telang dan lainnya.
“Iya memang benar ada kejadian itu," aku Sekda Banyuasin, Erwin Ibrahim, Senin (13/11). Dari laporan Camat Sumber Marga Telang, sebagian desa masih mengalami pemadaman hingga kemarin. “Desa yang alami pemadaman, yang jalur PLN dari Gardu Tanjung Api-Api yang roboh,” tambahnya.
Sedangkan desa yang tidak alami pemadaman, lanjut Erdin, itu yang jalur dari PLN Mariana. “Kantor Camat Sumber Marga Telang juga masih padam listriknya,” keluh Sekda. Tentunya Pemkab Banyuasin akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, agar persoalan dapat segera teratasi.
Salah seorang warga Desa Telang Karya, Kecamatan Muara Telang, Joko Pitoyo, mengatakan saat ini warga terpaksa menggunakan genset untuk menghidupkan lampu dan lainnya. “Ada juga pakai lilin, “ katanya.
Informasi yang didapat warga desanya, perbaikan tower yang roboh itu bisa memakan waktu hingga seminggu paling cepat. “Atau katanya paling lama sebulan. Jadi ya saat ini masih padam,” tukasnya.
Tidak hanya di desanya, pemadaman juga menurutnya dialami warga lainnya di Air Salek, Makarti, Muara Padang, Muara Sugihan, Air Sugihan, Telang Jaya, Sumber Marga Telang, Banyuasin II. Akibat pemadaman listrik itu, jaringan komunikasi juga terganggu dan terputus.
“Warga dapat imbauan untuk menggunakan listrik seperlunya. Katanya untuk membantu sistem supaya tegangan tidak drop/spanning parah. Terutama saat beban puncak dari jam 17.00 sampai dengan 22.00 WIB,” tutur Joko.
Komentar Pedas Warganet
Dari akun resmi Instagram @pln_palembang, diketahui Selasa (14/11), mengunggah proses upaya perbaikan yang tengah dilakukan perusahaan setrum milik negara itu. Berikut teks: Aksi Cepat Kolaborasi PLN Group dalam Pulihkan Jaringan Transmisi Roboh 150 kV Tanjung Api Api.
Pascacuaca ekstrem, hujan dan petir melanda Kota Palembang berdampak pada robohnya tower transmisi 150 kV Tanjung Api Api - Kenten 1 & 2 pada 11 November 2023 pukul 16.12 WIB.
Banyuasin, Mariana dan sekitarnya menjadi daerah yang terdampak kondisi tersebut. Imbas tiang 5 SUTT roboh, sebanyak 2 tiang SUTM patah dan 4 tiang SUTM miring.
PLN UID S2JB, PLN UIP3BS bersama Haleyora Power Sumbagsel telah bergerak cepat dengan melakukan upaya penormalan dan antisipasi padam meluas untuk mengurangi pelanggan yang terdampak. Kini, kondisi kelistrikan telah kembali normal. #PLNgerakCep
Unggahan di akun @pln_palembang, hingga tadi malam mendapat 2 komentar pedas warganet. “Mulai hujan dikit mati lampu kocak bgt ini orang orang kerja disini kerjaan kalian apaan? Makan gaji buta? Jangan sampe lu di demoin,” tulis akun @yudha_febyh.
Warganet yang mengalami pemadam juga berteriak. ”Payo begawe gancang boss, kami di Mariana 4 hari gelisah dk ado jaringan listik. Kami jugo sebagai pelaku usaha merugi !! Idup cuma 1 jam sudah tu mati 24 jam. Tolong Begancang,” tulis @ahmadsunarto95.
Ternyata, dampak dari robohnya tower SUTT dan SUTM di Banyuasin, Provinsi Sumsel itu juga terganggu hingga kr Provinsi Bangka Belitung (babel). Robohnya tower tansmisi Tanjung Api-Api dan Kenten, berpengaruh suplai listrik PLN melalui kabel laut menuju Babel.