General Manager PLN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Muhammad Munief Budiman, mengatakan PT PLN (Persero) saat itu juga langsung mengerahkan puluhan petugas di lokasi gangguan dan melakukan perbaikan dan pemulihan sistem kelistrikan.
“Penelusuran sementara, dilaporkan adanya beberapa tower 150kV yang terdampak cuaca buruk dan angin kencang, sehingga pasokan terganggu,” ujar Munief dalam keterangan resminya, Minggu (12/11).
Atas kejadian itu, kebutuhan listrik di Pulau Bangka mengalami defisit sebesar 29,98 MW. Sehingga PLN Babel melakukan manajemen beban untuk kebutuhan pelanggan yang akan dilakukan estimasi sekitar 10 hari ke depan.
“Saat ini petugas PLN di lapangan terus berusaha untuk melakukan pemulihan,” tambah Munief.
Untuk meminimalisir dampak pemadaman akibat berkurangnya pasokan daya listrik, sambung Munief, PLN mengoperasikan mesin pembangkit secara terpisah (tidak tersambung) dengan sistem kelistrikan Sumatera.
PLN juga terus berkoordinasi dengan stakeholder dan seluruh masyarakat untuk menginformasikan progress pemulihan yang dilakukan. “Jika masyarakat membutuhkan informasi atau pelaporan dapat melalui aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh dari Playstore atau Appstore,” imbuh Munief.
PLN Babel Kirim Bantuan ke Sumsel
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan melalui media sosialnya, Minggu (12/11), sekitar pukul 10.02 WIB, PLN UIW Babel telah mengirimkan petugasnya ke lokasi transmisi yang terdampak guna melakukan percepatan pemulihan kelistrikan.
Siangnya sekira pukul 13.28 WIB, PLN UIW Babel juga mengirimkan bantuan Tim Emergency Recovery System (ERS) ke Palembang dengan mendatangkan peralatan bantuan. “ Tim PLN Babel tadi pagi sudah berangkat ke lokasi gangguan transmisi di Tanjung Api-api Sumsel, untuk persiapan pemulihan,” ujar Munief.
Tim Gabungan PLN UIW Babel dan PLN UIP3PS terus berupaya agar sistem kelistrikan cepat kembali pulih dan melakukan upaya agar pembangkit yang berada di Pulau Bangka dimaksimalkan.
Kata Munief, pihaknya menargetkan waktu 10 hari untuk proses pemulihan kelistrikan di Pulau Bangka yang mengalami gangguan akibat cuaca ekstrem. Target itu, sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan dampak dari cuaca ekstrim yang mengakibatkan jaringan transmisi kabel laut terganggu.
Namun pihaknya berharap proses pemulihan ini bisa tercapai di bawah waktu yang ditargetkan. “Kami berharap kepada masyarakat untuk bisa memahami kondisi dengan terjadinya menajemen beban atau pemadaman bergilir nantinya,” imbuhnya.
“Kami akan tetap berupaya agar proses ini segera terselesaikan, bantu kami dengan doa dan juga harapan akan keselamatan petugas dalam proses pemulihan ini,” tambahnya. (qda/air/babelpos.id)