LUBUKLINGGAU,SUMATERAEKSPRES.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuklinggau, akan menggelar doa bersama, salat Jumat dengan membaca Qunut Nazilah di seluruh masjid di Kota Lubuklinggau.
Kemudian dilanjutkan dengan Salat Ghaib bersama. “Lalu dibentuk tim untuk mengumpulkan donasi Peduli Palestina,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuklinggau, KH Syaiful Hadi, di Masjid Agung Al Baari Kota Lubuklinggau, Senin (13/11).
Kegiatan itu akan dimulai kesepakatan ini mulai dijalankan Jumat, (17/11) di seluruh masjid di Kota Lubuklinggau. "Umat muslim merupakan bagian dari pada bangunan saling mengikat saling menguatkan," terangnya.
Dia juga menyampaikan pesan, seluruh masyarakat Indonesia harus memiliki adab dan etika karena kemerdekaan Indonesia juga memiliki keterikatan kuat dengan Palestina.
"Kita juga diajarkan untuk beradab dan berterima kasih dengan jasa baik dari pada Palestina," katanya.
"Masyarakat Palestina yang paling pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Dimana dulu Kemerdekaan RI ditententang sejumlah pihak," bebernya.
Syaiful Hadi mengaku, sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina, akan mengirimkan senjata berupa doa.
"Mudah-mudahan Allah SWT memberi saudara saudara kita di Palestina pertolongan. kita harus memberikan kontribusi apa saja yang bisa membantu Mereka, termasuk adanya kiriman doa," harapnya.
BACA JUGA:Mantab,,,MUI Ajak Muslim Indonesia Dukung Perjuangan Palestina
BACA JUGA:MENGEJUTKAN! Pakar Geologi Israel Temukan Fakta Ini di Bawah Tanah Palestina. Ternyata....
Menurutnya, apa yang dilakukan Israel merupakan pembunuhan umum.
Ditegaskan Syaiful Hadi, apa yang dilakukan Israel bukanlah peperangan. Apa yang dilakukan Israel merupakan kezaliman, kebiadaban dan kejahatan kemanusiaan.
"Aksi nyata ini akan kita mulai dari Jumat nanti, mungkin sampai umat Islam di sana dan sementara untuk teknis penggalangan dananya sendiri, nanti biar tim yang membahasnya lebih lanjut," paparnya.
Dia menegaskan, jika konflik yang terjadi di Palestina bukanlah perang, namun lebih condong dengan pembantaian.
"Kalau perang antar tentara sama tentara, tapi ini kan yang di gempur itu ibu-ibu hamil, ibu-ibu menyusui dan anak-anak yang lagi belajar yang lagi hafal Quran, "jelasnya. (zul)