MURATARA - Operasional Damri di Jalan Lintas Sumatera di Muratara berjalan lancar. Sebelumnya sempat diteror demo penolakan sejumlah pengemudi travel lokal. ‘’Jujur, awalnya saya takut beroperasional dan tak ingin menyinggung pengusaha travel lokal,’’ ujar Angga, pengemudi bus Damri di Muratara, Senin (30/1).
Apalagi, lanjutnya, setelah muncul isu bakal adanya aksi penyetopan bus Damri dan demo terhadap armada Damri yang melintas di Muratara. ‘’Kami cuma mengangkut pegawai Pemda saja dari Linggau ke Muratara," ungkapnya.Untuk rute tiap hari, mulai dari simpang Periuk Kota Lubuklinggau-Simpang Nibung, Rawas Ulu. Dua armada dikerahkan. Jadwal pemberangkatan pertama berangkat pukul 07.00 WIB dari Lubuklinggau dan mobil kedua sekitar pukul 08.00 WIB.
Lalu, untuk jadwal berangkat dari Simpang Nibung sekitar pukul 12.00 WIB untuk mobil pertama dan pukul 13.00 WIB untuk mobil kedua. ‘’Alhamdulillah sampai saat ini lancar tidak ada hambatan atau lempar batu saat kami melintas. Kami prioritaskan dulu untuk penumpang pegawai,’’ katanya.Angga mengaku, dalam satu kali rute penumpang Damri terbilang masih sedikit yakni sekitar 10-15 penumpang sekali jalan, ongkos yang dikenakan Rp20 ribu/penumpang.
Ketua Komisi III DPRD Muratara, Andika men-support penuh kelancaran oprasional BUMD tersebut. ‘’Damri merupakan perusahaan negara yang diperuntukkan untuk membantu mobilisasi masyarakat. Kami men-support penuh Damri beroperasional di Muratara," timpalnya.Terkait polemik yang sempat mencuat di tengah masyarakat, menurutnya kondisi merupakan hal yang biasa. Namun kondisi akan pudar seiring waktu. "Ini untuk masyarakat bukan untuk kepentingan individu, kalau ada pro dan kontra itu biasa," tegasnya singkat.(zul/)
Kategori :