Petenis muda Spanyol. Carlos Alcaraz sempat menggemparkan jagat tenis dunia pada tahun 2022. Belum genap 19 tahun, Alcaraz mampu merebut gelar ATP 1000 Indiana Wells dan mengakhiri tahun 2022 sebagai petenis peringkat satu termuda dalam sejarah ATP setelah merebut gelar juara grand slam AS Open.
Total Alcaraz meraih 5 trofi gelar juara selama 2022. Namun kesuksesan tersebut tidak berlanjut di tahun 2023. Event major yang dimenanginya hanya grand slam Wimbledon setelah mengalahkan Novak Djokovic di final. “Saya pikir prestasi tenis tidak begitu bagus jika dibandingkan dengan tahun 2022. Namun saya harus berkembang terutama untuk mengatasi tekanan dan bermain seenjoy mungkin. Itu menjadi fokus saya saat ini,” ucap Alcaraz kepada situs ATP.
Tahun 2022, Alcaraz hanya meraih 6 trofi salah satunya grand slam US Open dan menjadikannya sebagai petenis termuda dalam sejarah ATP yang menduduki peringkat pertama dunia dengan usia 19 tahun.
Gemilangnya tahun 2022 tidak terulang lagi pada tahun 2023. Dirinya sempat mengalami cedera akibat merasa tertekan atas prestasi yang diraihnya. Itu terjadi pada babak semifinal Prancis Terbuka. Dirinya tidak mampu meredam permainan Djokovic yang tampil brilian dan membuatnya mengalami cedera.
Kondisi tersebut membuatnya absen beberapa bulan dan kembali bertanding pada turnamen lapangan rumput. Di ajang pemanasan The Queen’s Club, Alcaraz tampil sebagai juara. Begitu juga pada tunamen grand slam, Wimbledon 2023 naik podium utama setelah menumbangkan Djokovic di final. Itulah turnamen major yang mampu diraih Alcaraz. “Saya sudah beradaptasi dengan cepat di lapangan rumput. Memang butuh waktu untuk menguasai seluruh lapangan,” lanjut Alcaraz.
Bandingkan dengan Djokovic mampu merebut 22 gelar juara 3 diantaranya grand slam Australi Open, French Open, dan US Open. Hasil tersebut membuat the Joker julukan Djokovic menjadi petenis terbanyak peraih gelar grand slam sebanyak 24 gelar. Selain itu kembali menjadi petenis peringkat pertama hingga akhir musim 2023. (*)