PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pasar emas bergejolak. Terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan. Salah satunya imbas dari perang Israel-Hamas.
Pantauan Sumatera Ekspres di sejumlah toko emas di kawasan Megaria Shopping Centre, harga emas perhiasan sudah dijual di level Rp5,85 juta per suku. Naik dari pekan lalu yang masih kisaran Rp5,52 juta per suku.
“Naiknya cukup banyak, sekitar Rp330 ribu per suku dalam waktu yang relatif singkat,” ungkap salah satu karyawan Toko Emas Anda, kemarin. Kendati naik harga cukup tinggi, ia menyebut antusiasme konsumen membeli emas masih tetap tinggi. Masyarakat tetap tertarik berinvestasi emas perhiasan atau logam mulia. Namun, banyak juga yang jual untuk dapat untung dari selisih harga saat beli dengan harga jual sekarang.
Seorang pelanggan di sana, Ani mengaku berniat membeli emas perhiasan untuk dipakai sekaligus investasi. "Investasi emas bukan pilihan buruk mengingat emas telah lama diakui sebagai salah satu bentuk investasi yang stabil,” ungkap warga lr Pertahanan Plaju ini.
Selain bisa digunakan sebagai perhiasan, emas juga menjadi alat investasi yang populer karena nilainya cenderung naik seiring waktu. Dalam beberapa tahun terakhir, emas telah menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari perlindungan terhadap fluktuasi mata uang dan pasar saham yang tidak stabil.
Dengan kondisi ekonomi global yang sering tidak pasti, banyak individu dan investor memilih emas sebagai lindung nilai untuk melindungi kekayaan mereka. “Makanya saya berkeyakinan dalam investasi emas," jelas Ani.
Di toko emas kawasan Pasar Baturaja, naiknya harga emas justru pengaruhi transaksi emas yang mengalami penurunan. “Kalau di kita sekarang tak banyak pembeli yang datang," kata Imam, pedagang emas. Justru banyak yang datang untuk menjual.
"Kalau saya sekarang menjual emas kisaran Rp5,8 juta per suku," ujarnya. Pesanan model perhiasan tinggal pilih, tapi kalau ada yang ingin menjual, harganya lebih rendah dari harga jual tergantung bagaimana kondisi barang.
Seorang ibu rumah tangga Rita, warga Kemalaraja mengatakan hendak menjual emas simpanan. Karena dia harus membayar biaya anaknya kuliah di kampus swasta. "Lagi butuh uang untuk biaya kuliah anak, Pak," ujarnya ditemui di salah satu toko emas, kemarin.
Di Kantor Pegadaian Baturaja, harga gadai emas antara Rp4.300.00-Rp4.800.000 untuk 1 suku emas. Prosentase tersebut disesuaikan dengan harga jual emas saat ini yang berkisar Rp5,4 juta-Rp6 juta per suku.
Di Prabumulih, pemilik Toko Emas Andalan menyebut ia masih menjual emas perhiasan kisaran Rp5,2 juta per suku. “Harga emas berubah-ubah sewaktu-waktu, tergantung situasi,” terangnya. Ros, warga Kota Prabumulih mengatakan sempat membeli emas di harga Rp6 juta per suku. "Saya beli antingan untuk anak serempat suku dari harga Rp6 juta per suku. Tapi itu udah cukup lama,” bebernya.
Tak hanya emas perhiasan, logam mulia (LM) pun ikut-ikut mengalami kenaikan harga. "Pekan lalu harga sempat pecah rekor Rp1,1 jutaan per gram. Tapi baru dua hari ini kembali turun," ujar Supervisor Butik Antam Palembang, Haris Bahalwan. Sementara, harga kemarin Rp1.023.000 per gram dan buy back Rp988.700 per gram.
Bukan cuma harga jual saja yang memecahkan rekor pekan lalu, transaksi buy back juga sempat memecahkan rekor penjualan terbanyak di Tanah Air. "Ada 800 transaksi buy back di seluruh Butik Antam pekan lalu. Banyak konsumen jual emasnya saat harga sedang tinggi-tingginya," ujar Haris.
Logam mulia paling banyak dijual konsumen umumnya simpanan lama. Yakni produk klasik dengan pecahan beragam, mulai kecil hingga ukuran besar juga ada. Sementara itu saat harga turun konsumen lebih banyak membeli LM. Begitu juga saat akhir tahun trennya penjualan LM naik karena masyarakat Palembang sudah melek investasi emas.
Haris mengatakan saat ini penjualan LM di Butik Antam Palembang rata-rata 1 kg per hari atau sesuai target 25 kg per bulan. "Meski harga sempat harganya mahal, namun stok emas tetap aman dan cukup,” tuturnya. (bis/chy/iol/yun/)