KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Tak memiliki keahlian yang dibutuhkan perusahaan di daerah untuk menerima karyawan tidak dimiliki para pencari kerja lokal, membuat banyak pencaker melamar kerja di luar OKI.
Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Disnakertrans OKI, Agma Yuska, mengatakan, ke depan akan dicarikan solusi seperti di bagian Balai Latihan Kerja (BLK) untuk memberikan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan, sehingga nanti bisa diserap perusahaan saat mereka membuka loker. "Inilah yang akan kami lakukan ke depan agar banyak pencaker lokal yang bisa diserap," terangnya, kemarin (9/11).
Ia juga mengatakan kalau dilihat selama ini banyak yang membuat AK-1 ini untuk melamar kerja ke luar Sumsel. Disamping alasan di atas juga gaji yang ditawarkan lebih besar.
“Sehingga mereka tertarik untuk bekerja di luar kota hingga menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI),” tuturnya.
Untuk saat ini ada tiga hingga empat pemohon yang datang membuat AK-1. Syaratnya harus membawa kartu keluarga, KTP dan ijazah hanya hitungan jam AK-1 bisa diterbitkan.
Dijelaskannya, kalau saat ini lumayan yang membuat AK-1 dalam sebulan bisa 100 pemohon terbanyak tamatan SMA yang membuat AK-1 untuk melamar kerja." Tidak ada musiman untuk membuat AK-1 karena setiap hari pasti ada," imbuhnya.
Ditambahkannya, kalau AK-1 ini berlaku seumur hidup, jadi sekali membuat AK-1 untuk melamar pekerjaan lain bisa digunakan kembali. “Hingga sampai akhir tahun mendatang masih ada pemohon yang membuat AK-1 ini,” pungkasnya. (uni)