Akibat Kanker Serviks
PALEMBANG – Berdasarkan data Yayasan Kanker Indonesia, dalam perhari ada dua wanita meninggal akibat kanker serviks. Sehingga, perlu ada pencegahan agar jumlahnya mengalami penurunan. Demikian diungkapkan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Palembang masa bakti 2022-2027 Dr Siti Mirza Muria. Menurutnya, kanker serviks dan kanker payudara menjadi penyebab kematian tertinggi bagi wanita di Indonesia.Hal tersebut lantaran pencegahan yang kurang dilakukan. Terutama saat pandemi. "Dikarenakan pandemi covid-19, kami tidak bisa sosialisasi untuk pencegahan. Semua yang dilakukan jalan ditempat. Mati suri,. Semua orang didalam rumah semua, kami mau berteriak-teriak," tuturnya.Padahal, kata dia, keberadaan YKI itu sebenarnya adalah pencegahan, karena pencegahan itu lebih murah daripada pengobatan. "Tapi bagaimana mau mencegah untuk memanggil-manggil orang-orang itu, semua pada sembunyi didalam kamar, kita takut semua kepada covid-19, dan kini kita aktifkan kembali," katanya. Masih dilanjutkannya, karena masyarakat itu penting banget untuk punya basic pengetahuan mengenai kanker. “Kalau kita sudah tahu itu, insya Allah untuk pengobatannya itu lebih mudah, karena diketahui lebih dini. Karena masyarakat insya Allah kalau pengetahuannya bagus, mereka terhindar dari penyakit,” tuturnya. Lebih lanjut ia mengatakan YKI sebenarnya fungsi utamanya mencegah, memberi pengetahuan basic kepada masyarakat bagaimana caranya supaya tetap sehat. “Karena yang kita fokuskan sekarang adalah kanker serviks, buah wanita setiap hati di Indonesia mengalami kematian karena kanker serviks, maka dari itu akan kita kejar jangan sampai kejadian,” jelasnya.
Untuk cara mengatasinya, jelas dr Siti Mirza Muria, yakni memberikan vaksin secara gratis. “Kan sekarang di beberapa daerah di Jakarta itu Vaksin sudah boleh gratis, kalau vaksin gratis insya Allah kanker serviks akan selamat tinggal," bebernya.Ditambahkannya, tetapi vaksin kanker serviks itu mahalnya bukan main, tidak tercapai oleh masyarakat kelas bawah itu kendalanya. Untuk harganya sendiri paling murah sekitar antara Rp1,2 juta sampai RP1,5 juta dan itu harus 3 kali, terdiri bulan pertama, bulan kedua, dan bulan keenam. “Kalau itu kita bisa mengatasi dengan vaksin insya Allah kematian kanker serviks zero. Untuk di Sumsel belum, mungkin akan bertahap, baru-baru ini kita dimana pemerintah mengatasi covid-19, jadi penyakit yang sedikit lama tidak kita priority," jelasnya. (yun)
Kategori :