PALEMBANG – Tingginya harga cabai saat ini sebenarnya dapat diantisipasi warga. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam cabai.
Tentunya dengan cara ini, saat harga cabai sedang ‘’pedas-pedasnya’’ warga tak perlu panic. Saat butuh cabai, mereka cukup memetik dari tanamannya sendiri. Tak perlu keluar uang.
Untuk itulah, Pj Walikota Palembang Drs H Ratu Desa MS terus mendorong warganya menanam cabai. Kali ini melalui lomba gerakan menanam cabai kelurahan se Kota Palembang. ‘’Gerakan menanam cabai ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi,’’ ujarnya.
Dikatakannya, saat ini harga cabai sedang tinggi. ‘’Tingginya harga cabai ini menjadi penyebab inflasi di kota Palembang," katanya, kemarin.
Dewa juga berharap melalui lomba ini masyarakat dapat menjaga ketahanan dengan memanfaatkan perkarangan rumah atau spot - spot yang ada dirumah dengan menggunakan polybag. ‘’Kita harapkan seluruh warga menanam cabai. Bagi yang tak ada lahan bisa menanam dalam polybag. Nantinya pemenang akan kita beri hadiah,’’ ujarnya.
Sebelumnya, Dewa juga sudah melakukan pengecekan langsung ke pasar terkait kenaikan harga bahan kebutuhan pokok. Dewa memantau Pasar Satelit Sako dan Pasar Padang Selasa. ‘’Dari pengecekan ini, informasi yang didapatkan harga berkisar Rp60 ribu hingga Rp75 ribu per kilogram nya," ujarnya.
Dikatakan, kenaikan harga terjadi karena stok barang sedikit. Hasil panen yang tak terlalu banyak inilah yang membuat harga d tingkat petani naik. ‘’Sedangkan untuk minggu ini permintaan cabai cukup banyak. Akibatnya cabai local ikut naik dikarenakan mengikuti harga di Jawa untuk hari ini berkisar Rp60 ribu hingga Rp75 ribu per kg,’’ katanya.
Sebagai perbandingan harga cabai di beberapa daerah, yaitu DKI Jakarta Rp75.530 per kg, Bogor Rp 90.000 per kg, dan Bekasi Rp 90.000 per kg. ‘’Ini dikarenakan stok harga cabai sedikit, maka upaya yang dilakukan yaitu menjalin kerjasama dengan daerah penghasil cabai melalui para distributor sehingga dapat menambah pasokan cabai agar terjadi stabilitas harga," jelasnya.
Kemudian, terus mendorong pelaksanaan gerakan menanam cabe di masyarakat melalui office farming dan urban farming yang sudah dijalankan selama ini. "Faktor penyebab harga cabai rawit naik juga karena kemarau panjang dampak dari fenomena El Nino. Karena itu untuk menjaga ketahanan pangan, dan juga menjaga stabilitas harga bisa dilakukan dengan menanam cabe di rumah, maupun kantor - kantor," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang Albert Medianto mengatakan, gerakan menanam cabai merupakan salah satu strategi untuk stabilitas harga dan juga upaya membangun ketahanan pangan rumah tangga. ‘’Jika kita menanam cabai setidaknya biaya untuk membeli cabai sudah bisa dialihkan untuk kebutuhan lainnya,’’ katanya.
Dari lomba ini, lanjutnya, diharapkan dapat menimbulkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memanfaatkan pekarangan. ‘’Lomba ini untuk merangsang dan mendorong masyarakat mengoptimalkan potensinya untuk membangun ketahanan pangan di rumah tangga,’’ pungkasnya. (tin)