BATURAJA – Budidaya tanaman bawang merah dikembangkan petani di Desa Tungku Jaya, Kecamatan Sosoh Buay Rayap (SBR). Budidaya ini dilakukan petani secara mandiri.
Bibit tanaman yang akan ditanam di lahan merupakan hasil dari panen bawang sebelumnya. Kabid Holtikultura Dinas Pertanian OKU Hendri Eka Putra mengatakan, kelompok tani di desa tersebut menanam bibit bawang secara mandiri dan membuka kebun bawang. “Apa yang dilakukan petani ini sangat diapresiasi,” ujarnya, kemarin (6/11).
Dikatakan, petani memiliki kemampuan untuk mandiri. ‘’Jadi tidak lagi tergantung lagi dari bantuan yang diberikan pemerintah. Karena bantuan dari pemerintah jumlahnya terbatas,’’ ujarnya.
Dari Dinas Pertanian, lanjutnya, selalu mendorong semangat petani untuk kemandirian pangan. ‘’Sehingga nantinya dapat mendukung program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan,’’ katanya.
Tanaman bawang ini, lanjutnya, akan ditanam setelah selesai tanaman semangka. Karena di lahan sudah ditanam semangka lebih dulu. Luas areal yang akan digunakan sekitar 4 hektar.
Tak hanya itu, juga ada bibit cabai yang masih dalam proses penyemaian. Untuk tanaman cabai akan ditanam di kebun cabai di atas lahan seluas sekitar 3 hektar.
Untuk bibit cabai, lanjutnya, untuk program penanaman ini di awal sebelumnya ada dibantu pemerintah. Tak hanya bibit, Dinas Pertanian juga membantu pupuk dan kebutuhan lainnya.
Sebelumnya ada bibit bawang yang diberikan bantuan dari pemerintah dengan area lahan 5 hektar. Ada tiga desa yang menerima bantuan bibit bawang. Salah satunya Desa Desa Tungku Jaya (Kecamatan Sosoh Buay Rayap) menerima bantuan bibit bawang untuk lahan 2 hektar.
Untuk bibit cabai menurut Hendri masih disemai di dalam polibag. Jika sudah cukup tumbuh maka baru dipindah ke lahan. Biasanya dalam waktu sekitar 25 hari. ‘’Bibit bawang yang disiapkan untuk ditanam merupakan bibit hasil panen tanaman periode sebelumnya,’’ ujarnya. (bis)