Gedung RS Sobirin Bakal Jadi Pusat Belanja Grosir

Senin 06 Nov 2023 - 18:19 WIB
Reporter : zulkarnaen
Editor : Irvan Bahri

LUBUKLINGGAU - Polemik relokasi Rs Sobirin, di Kota Lubuklinggau ke RSUD Pangeran M Amin, di Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Mura, memberikan peluang Pemkot Kota Lubuklinggau.

Pj Wali Kota Lubuklinggau H Trisco Defriansya  mengungkapkan jika di hibahkan bangunan RS Sobirin, Pemkot Lubuklinggau siap melakukan pengelolaan secara maksimal.

"Saat ini kami melakukan persiapan RS Pratama di Petanang, untuk menjadi RS yang siap melakukan pelayanan rawat inap," katanya di gedung kesenian, Kota Lubuklinggau, Senin (6/11).

"Karena informasinya RS Sobirin mau pindah, jadi ini peluang bagi kita untuk mengatasi lonjakan pasien," lanjutnya.

BACA JUGA:RS Legend di Lubuklinggau Tak Berubah Nama, Pemerintah Sebut Hanya Relokasi, Seperti Pindah Rumah

BACA JUGA:Rumah Sakit Legend Lubuklinggau Bakal Tutup, Ratusan Tenaga Honor Terancam PHK Massal

Ia mengaku, jika Pemkot Kota Lubuklinggau, diserahkan aset RS Sobirin. Pihaknya berjanji akan melakukan pengelolaan secara maksimal. Namun situasi itu tergantung dengan aset yang diserahkan.

"Kalau beserta alat medis dan bangunan, kita bisa optimalkan menjadi pusat lokasi medis, rumah sakit mato," tuturnya.

"Tapi jika hanya gedung saja, kita di Pemkot tidak ada uang. Tapi bisa dijadikan pengelolaan melibatkan pihak ke tiga, contoh bisa dijadikan lokasi grosir pusat belanjo dan lainnya," timpalnya

Untuk persiapan RS Pratama di wilayah Petanang, ia menegaskan. RS itu dipersiapkan untuk melakukan pelayanan rawat inap, ada 7 dokter spesialis yang sudah disiagakan dengan sarana ruang operasi.

BACA JUGA:Kasus Korupsi BUMD Lubuklinggau Tunggu Jadwal Sidang

BACA JUGA:Makin Parah! Kabut Asap Menusuk Jantung Kota Lubuklinggau

"Desember ini kami targetkan sudah mulai operasi, tadi sudah saya cek.

Untuk kesiapan sudah lengkap, tinggal ada beberapa lagi yang belum disiapkan seperti unit gizi," timpalnya.

Sementara itu, Siti warga kota Lubuklinggau mengaku cukup antusias, jika bagunan RS Sobirin tetap dimanfaatkan oleh Pemerintah secara maksimal, walau tidak diperuntukan untuk pusat pelayanan kesehatan.

"Dari pada kosong idak dimanfaatkan lebih baik jadi pusat pasar grosir, seperti gedung pasar 16 ilir. Jadi bangunan yang dimiliki Pemerintah tetap bermanfaat," timpalnya.

BACA JUGA:Kiprah Armyn Dwi Suryathin, Wasit asal Lubuklinggau dan Deretan Kontroversial yang Menyertainya

BACA JUGA:Misteri Kematian Tragis di Lubuklinggau: Korban Tanpa Pakaian Terlentang di Kebun Karet. Ada Tanda Penganiayaa

Menurutnya, ide itu sudah lama muncul sejak era Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe. Menginggat saat ini sudah cukup banyak pusat pelayanan medis di kota Lubuklinggau.

"Dan masyarakat kota Lubuklinggau memiliki kebutuhan yang sangat beragam," pungkasnya. (zul)



Kategori :

Terkait