PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Mengajarkan anak bela diri memberikan banyak manfaat. Tak hanya membuat anak lebih percaya diri tapi juga sebagai pertahanan anak di tengah maraknya isu penculikan. Banyak ilmu bela diri yang bisa dipelajari anak-anak. Di antaranya karate, taekwondo dan pencak silat.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi RSMH Palembang, dr.Fifi Sofiah, Sp.A(K),mengatakan, sebagian besar orang tua ragu saat anak ingin berlatih bela diri. Pasalnya, bela diri memang erat kaitannya dengan gerakan berbahaya. Namun, ternyata banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh anak dari seni bela diri.
BACA JUGA:Tingkatkan Kemampuan Bela Diri Anggota Polri
Seni bela diri adalah latihan kebugaran yang berasal dari dahulu, praktik bela diri bertujuan untuk melatih seseorang agar mampu membela diri saat dalam situasi bahaya. "Saat ini banyak orang yang melakukan bela diri hanya untuk sekadar membangun kekuatan fisik dan mental," jelasnya.
Dikatakan, untuk membela diri, latihannya identik dengan gerakan-gerakan yang berbahaya dan membahayakan. Hal ini sering membuat bela diri menjadi kegiatan yang sering dihindari dan dianggap tidak baik untuk anak-anak. "Padahal, jika dilakukan dengan pengawasan dan teknik yang tepat, bela diri justru bermanfaat untuk tubuh," jelasnya.
Lanjutnya, manfaat mengajarkan anak bela diri, tak hanya bagi fisik, bela diri juga dapat bermanfaat bagi kesehatan, pertumbuhan anak dan perkembangan mental pada anak. "Ada banyak jenis olahraga bela diri yang tersedia saat ini seperti karate, pencak silat, judo hingga muay thai," terangnya.
BACA JUGA:Ikut Pencak Silat Sejak Kelas 3 SD, Pernah Juara Indonesia Open
Manfaat mengajarkan anak bela diri dapat membuat anak menjadi lebih aktif. "Latihan-latihan bela diri tidak hanya membuat anak banyak bergerak, tetapi juga membangun kekuatan dan fleksibilitas anak,"jelasnya.
Kemudian, membangun harga diri dan kepercayaan diri. "Dengan belajar bela diri, anak memiliki keterampilan baru dan mampu meningkatkan kepercayaan diri serta harga diri anak. Saat menampilkan bela diri, anak perlu bekerja sama dengan anak lainnya untuk memperlihatkan keterampilan mereka di depan orang-orang selama penilaian atau acara khusus,” jelasnya lagi.
Sebagian besar jenis bela diri memiliki sabuk atau sistem peringkat. Hal ini dapat meningkatkan motivasi anak untuk berlatih supaya bisa mencapai sabuk atau peringkat yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Penasaran dengan 90 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia? Cek Peringkatnya Disini
Bahkan bisa juga menanamkan rasa saling menghormati. "Anak juga bisa belajar kerja sama. Kerja tim adalah bagian penting dari latihan bela diri. Berlatih berpasangan sering digunakan untuk mengajarkan sparing atau melatih gerakan. Menjadi bagian dari sebuah klub juga menciptakan rasa memiliki antar anak," lanjutnya.
Lanjutnya, orang tua pasti berpikir bahwa bela diri erat kaitannya dengan pertarungan, tetapi dalam banyak kasus justru sebaliknya. "Sebagian besar latihan bela diri berfokus pada pertahanan diri dan tidak mengizinkan perkelahian antar-individu.
Tujuan utama seni bela diri adalah untuk mengajarkan anak-anak keterampilan mengatasi konflik tanpa kekerasan dan membantu mereka mencari cara untuk menghindari pertengkaran fisik,"tukasnya. (nni/)