Memang tidak disebutkan secara spesifik dan implisit dalam tafsir-tafsir klasik kata battikh atau bitikh (بِطِّيْخ) yang berarti semangka.
Namun, Dr Jamil al Qudsi ad-Duwaik yang merupakan pakar pangan asal Yordania, memiliki pendapat lain.
BACA JUGA:Lima Kali Panen, Hasilkan 3 Ton Semangka
BACA JUGA:Inovasi Manisan Pepaya, Budidaya Semangka
Dia mengatakan semangka disebutkan secara tidak langsung dalam Alquran dengan kata qitsa (قِثَّاء).
"Kami meyakini bahwa semangka disebutkan dalam Alquran Al Karim dengan nama al qitsa sebagaimana dalam firman Allah SWT," ujar Dr Jamil Al Qudsi.
Ia menjelaskan bahwa kata qitsa terdapat di dalam Alquran pada surat al-Baqarah ayat 61.
مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۖ
Artinya: ... yaitu dari sayur-mayurnya, dan mentimunnya, dan bawang putihnya, dan kacang adasnya, dan bawang merahnya ..." (penggalan surat Al Baqarah ayat 61).
BACA JUGA:Ajak Doa Bersama untuk Palestina
BACA JUGA:MIRIS, Pemain Ini Kena Pecat Klubnys Gara-Gara Suarakan Dukungan Buat Palestina. Begini Reaksinya!
Selain itu, dr Jamil menejelaskan bahwa qitsa secara bahasa memiliki arti yakni jenis sayur mayur yang menyerupai mentimun seperti zukini atau pun labu kecil.
Namun menurutnya, setelah mencermati Al-Quran lebih dalam lagi, makna qitsa menjadi lebih luas.
Battikh atau semangka juga termasuk di dalamnya yang disebut qitsa.
"Kami melihat bahwa maknanya lebih luas dari itu karena kalimat qitsa dalam bahasa itu yakni setiap makanan yang mengeluarkan suara apabila dimakan dan termasuk itu adalah semangka merah," jelasnya
BACA JUGA:Doa Rasulullah SAW. Untuk Negeri Syam (Palestina)