JAKARTA – Jaringan terorisme di Tanah Air belum habis. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror (AT) Polri terus bergerak. Menindak cepat para pelaku teror yang masih eksis.
Sepanjang Oktober 2023 saja, sudah 59 orang yang dicurigai dan ditangkap. Dari 59 orang tersebut, 40 diantaranya telah menyusun rencana yang bikin ngeri-ngeri sedap.
Mereka berencana mengganggu dan juga berusaha menggagalkan pemilu serentak tahun depan (2024, red).
Juru bicara (Jubir) Densus 88 AT, Kombes Pol Aswin Siregar, Selasa (31/10) menyampaikan, penangkapan puluhan orang itu dilakukan sejak 2 Oktober lalu.
BACA JUGA:Terduga Teroris yang Diamankan Densus 88 di OKI Ternyata Guru Agama, Sosok Pendiam dan Tak Bergaul
Para terduga teroris yang saat ini menjadi tersangka dan ditahan itu berasal dari beberapa kelompok. Ada yang dari kelompok Jemaah Islamiyah (JI), juga Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
“Sebanyak 40 tersangka yang berniat mengganggu atau menggagalkan pemilu 2024 adalah anggota JAD,” ungkap Aswin.
Menurutnya, JAD punya pandangan bahwa pemilu merupakan salah satu bagian dalam demokrasi. Bagi JAD kehidupan berdemokrasi adalah pelanggaran hukum.
Informasi tersebut diperoleh dari keterangan tersangka yang sudah diperiksa oleh Densus 88 AT. Walau tidak bisa menyampaikan secara terperinci, Aswin mengungkapkan bahwa target para tersangka itu adalah aparat keamanan.
BACA JUGA:Densus 88 Geruduk Terduga Teroris di OKI dan Muba, Ada Warga yang Diamankan, Siapa?
BACA JUGA:Rumah Warganya Digeledah Densus 88, Camat IB I Minta Masyarakat Proaktif
Utamanya, petugas yang bertugas mengamankan jalannya pemilu. Mereka berniat menyerang petugas yang berkonsentrasi mengamankan pesta demokrasi.
”Sebanyak 40 orang anggota kelompok JAD itu pimpinan AO yang merupakan pendukung ISIS,” tuturnya. Ada pun untuk para tersangka ditangkap tim Densus 88 AT dari beberapa daerah di Indonesia.
Rinciannya, sebanyak 23 tersangka ditangkap dari wilayah Jawa Barat. Kemudian, 11 orang tersangka ditangkap di wilayah Jakarta.