PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah sekaligus mensinergikan kemitraan dan penyelarasan antara satuan pendidik vokasi dan pemangku kepentingan di daerah/wilayah.
Salah satu upayanya kunjungan kerja ke lapangan, seperti mengunjungi Kantor Graha Pena, Sumatera Ekspres, kemarin (30/10). Tim dikoordinatori Dewi Liliana sebagai tim pakar Direktorat Mitras DUDI, Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, didampingi Ketua Bidang Ekosistem Politeknik Negeri Sriwijaya, Ade Silvia Handayani.
Kunjungan diterima langsung General Manager Sumatera Ekspres, Hj Nurseri Marwah didampingi Pemred Martha Hendratmo, serta Manager Umum dan SDM Sumatera Ekspres, H Antoni Emerson. Dalam bincang santai, Dewi memaparkan sistem pola kemitraan ini. “Kami punya program pembentukan konsorsium perguruan tinggi vokasi atau lebih dikenal Politeknik. Dimana anggotanya Politeknik dan akademi komunitas swasta-negeri yang ada di Indonesia,” ungkapnya.
Dia menegaskan salah satu konsorsium yang dibentuk di wilayah Sumsel dan Provinsi Babel dengan ketua dari Politeknik Negeri Sriwijaya. “Anggotanya ada 14 politeknik dan komunitas. Tujuannya menjalankan program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan berbasis potensi daerah,” jelasnya.
Dia menyebut program ini terdapat di 20 wilayah dalam NKRI, mulai dari Aceh sampai Papua. Adapun politeknik yang akan bergabung dalam program kemitraan, di antaranya Ketua Polsri, Politeknik Akamigas Palembang, Politeknik Sekayu.
“Ada juga akademi komunitas industri Bukit Asam, Politeknik Kemenkes, Politeknik Penerbangan, Politeknik Pariwisata, Politeknik Akademi Maritim Bina Bahari, Politeknik Darusalam, dan Akademi Sekretaris Managemen Sriwijaya (ASMI),” jelasnya. Jadi tak hanya politeknik di bawah Kemendikbudristek, tetapi juga kementerian lain seperti Kementerian Perhubungan.
Ade Silvia Handayani, Ketua Bidang Ekosistem Polsri menambahkan konsorsium perguruan tinggi vokasi (PTV) baru pertama kali di Indonesia. Didirikan melibatkan lintas kementrian dan bersama-sama merancang program dalam kolaborasi penthahelix, bekerjasama dengan Pemprov, Kadin, masyarakat, komunitas dan media.
Polsri sendiri siap menjadi “lurah” bekerjasama dengan Politeknik Manufaktur Bangka Belitung. “Untuk wilayah Sumsel Babel, satu konsorsiumnya mendapat pendanaan dari LPDP dalam menjalankan program ini,” kata dia.
General Manager Sumatera Ekspres, Hj Nurseri Marwah sangat mendukung dan mengapresiasi apa yang menjadi target atau tujuan program pemerintah tersebut. “Untuk program pendidikan intinya kita sangat mendukung,” katanya. (iol/fad)