PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Salah satu aset berharga Palembang adalah Rumah Limas. Rumah ini bahkan diabadikan pada pecahan uang Rp10 ribu. Selain memiliki arsitektur indah. Rumah ini juga penuh akan makna. Yang paling kental, ciri khas dari Rumah Limas tersebut adalah adanya tingkatan-tingkatan yang disebut kijing.
Budayawan dan Sejarahwan Palembang, Kemas Ari Panji mengatakan, kijing di dalam Rumah Limas bervariasi. Ada yang tiga tingkat hingga lima tingkatannya. "Kijing-kijing ini diperuntukan untuk tingkatan gelaran (bangso) orang Palembang. Namun, tidak menunjukkan kasta," katanya.
BACA JUGA:Unggulkan Rumah Limas dan Bung Karno
Dijelaskan, tidak ada yang membedakan antara tingkatan satu hingga tiga. Biasanya, untuk tingkatan bawah digunakan anak-anak bermain. Sedangkan untuk tingkatan empat digunakan orang-orang yang dituakan atau orang yang memiki kepacaan (kemampuan,red). Seperti, ulama, tokoh masyarakat, MC, dan kedudukan lainnya.
Selain itu, kata Kemas Ari, Rumah Limas juga dilengkapi ornamen dan lukisan khas Palembang yang dicat warna kuning yang biasanya tidak melambangkan mahluk hidup berdarah.
BACA JUGA:Melihat Rumah Limas yang Jadi Saksi Bisu Perang 5 Hari 5 Malam
Selain itu, di Rumah Limas juga dalam ornamen dilengkapi seperti ukiran, kursi, meja batu, kursi pengantin, kamar pengantin dan pernak-pernik antik lainnya. "Kelebihan Rumah kilas adanya gerobok lengket (lemari yang lekat di dinding,red) yang tidak bisa dipindah-pindah," sambungnya
Tak hanya itu lawang kipas (pintu,red) juga menambah keunikan dan kecantikan dari rumah Limas. "Lawang Kipas ini bisa berukuran 2×3 meter, yang berfungsi jika mau gelap bisa di tutup tapi jika kondisi ruangan ingin terang atau dingin maka di buka," ujarnya seraya mengatakan ini tergantung yang punya rumah.
BACA JUGA:Banyak Rumah Limas Berusia Ratusan Tahun di Muratara
Ditegaskan, semakin banyak lawang Kipas di buka semakin baik sirkulasi udara "Tingkatan Paling bawah juga bisa digunakan untuk tempat anak-anak bermain yang disebut garang," tandasnya. (nni)