JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Penyebaran penyakit cacar monyet (Monkeypox) mulai mengkhawatirkan. Kementterian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat saat ini sudah 14 kasus. Merebak sejak tahun lalu. Sedangkan secara global sudah 9.123 kasus di 115 negara.
Kasus monkeypox pertama di Indonesia ditemukan tahun lalu (2022). “Tapi tahun ini sudah 14 kasus konfirmasi dan dua probable,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rondonuwu.
Selain itu ada sembilan orang dinyatakan suspek. Sebanyak 17 orang sudah diperiksa dan hasilnya negatif. Dari dua kasus probable, salah satunya tidak mau untuk diambil sampelnya.
Menurut Maxi ini karena gejala monkeypox pada orang tersebut terjadi pada Agustus lalu dan sudah sembuh. “Memang ada riwayat keluar negeri tapi yang terjadi sekarang di Indonesia sudah transmisi lokal,” jelasnya.
BACA JUGA:Ingin Berinvestasi Tapi Takut Tersesat? Kenali 5 Jenis Investasi Modal Kecil Berpotensi Besar Ini
BACA JUGA:Waduh, Sudah Alami 16 Jenis Cedera, Karir Bintang Tim Samba Ini Segera Tamat. Kalian Sedih ?
Usia penderita paling banyak (64 persen) berada pada kisaran 25-29 tahun.” Seluruh kasus merupakan laki-laki dan diketahui belum pernah melakukan vaksin cacar pada saat kanak-kanak,” tambah Maxi.
Ia menyatakan, penularan terbanyak karena kontak seksual. Sebanyak 12 orang dari 14 pasien diketahui sebagai lelaki suka lelaki (LSL) alias homo. Lalu satu orang lainnya biseksual dan satu lagi heteroseksual.
Dengan fakta ini, Kemenkes menggandeng komunitas yang berkecimpung pada kelompok LGBT. Menurut Maxi dengan menggandeng komunitas tersebut akan lebih mudah untuk sosialisasi, deteksi, hingga vaksinasi. “Kami siapkan 1.000 dosis vaksin dengan sasaran 477 orang,” bebernya.
Vaksinasi baru dilaksanakan di Jakarta. Syaratnya adalah kelompok LSL dan pernah melakukan kontak dengan penderita setidaknya dalam dua minggu terakhir. Vaksinasi sudah dimulai pada 23 Oktober.
BACA JUGA:3 Tahapan Seleksi dan Jenis Tes Dalam Penerimaan CPNS Dosen 2023
Ketika ditanya apakah ada potensi kasus akan meledak, Maxi menyatakan sudah berdiskusi dengan epidemiologi. Dari prediksi pakar, ada potensi kejadian 3600 kasus dalam setahun.
Kemenkes juga tengah memastikan virus monkeypox apa yang ada di Indonesia dengan melakukan whole genome sequencing (WGS).
Wakil Ketua Persatuan Dokter Kulit Seluruh Indonesia (Perdoski) dr Prasetyadi Mawardi SpKK menekankan bahwa penyakit ini tidak mudah menular. Tidak seperti cacar air atau chicken pox.
“Penyakit ini disebabkan oleh virus jadi bisa sembuh dengan sendirinya jika kondisi tubuh bagus,” katanya.