Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OKI, Iwan Setiawan S KM MKes mengungkapkan, meski karhutla masih terjadi tapi tren kasus ISPA ada penurunan dalam seminggu terakhir.
BACA JUGA:Wong Palembang Ucap Alhamdulillah, Hujan yang Dinanti Akhirnya Tiba
Tercatat, pada 16 Oktober ada 158 kasus. “Hari ini (kemarin) 124 kasus. Artinya ada penurunan 34 kasus. Kalau per kecamatan dan per kelompok umur, paling banyak penderitanya di Kayuagung,” jelasnya. Untuk itu, tenaga kesehatan dan obat-obatan terus disiagakan.
Sementara, turunnya hujan yang cukup deras di wilayah Palembang dan beberapa daerah lain disambut gembira semua pihak. Termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni.
"Alhamdulillah, kita bersyukur hujan turun di sebagian besar wilayah Kota Palembang dan Sumsel yang cukup deras," ujarnya.
Menurut dia, turunnya hujan ini berkah dari sang pencipta. Kemudian dengan adanya upaya bersama melalui salat Istisqo dan TMC yang telah dilaksanakan hingga saat ini.
"Kita juga mengimbau agar salat istisqo terus digelar," kata Fatoni.
Ada pun untuk jumlah hotspot pada 17 Oktober tercatat 1.014 titik. Dengan rincian di Kabupaten OKI mencapai 599 titik, Banyuasin 127 titik, selebihnya menyebar di Musi Banyuasin, Musi Rawas Utara dan Ogan Ilir.
BACA JUGA:Kabut Asap Mengganggu, Minta Turun Hujan
Sedangkan kemarin terdata 946 titik. "Titik panas meningkat akibat dari cuaca yang sangat panas dan kering, juga hujan yang belum merata," kata Kalaksa BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana.
Di Ogan Ilir, level ISPU pada Selasa sore sempat tembus 335 atau warna hitam. Artinya masuk udara kategori berbahaya. Sedangkan saat itu Palembang indeks polusinya 357. Tertinggi di Indonesia.
Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmada, pada Senin sore ada 7 titik lahan terbakar. Sedangkan Selasa kemarin ada lima titik. Yakni di jalan Sarjana Indralaya, Desa Permata Baru, Desa Muara Kuang, Desa Palem Raya belakang PT SPF, dan belakang Perumahan Kejaksaan Indralaya.
“Secara keseluruhan di tahun ini 2023 luasan lahan terbakar di Ogan Ilir sudah melebihi 1.000 hektare. Tepatnya sekitar 1.088 hektare dari 259 kali kebakaran lahan," jelasnya.
Karhutla di Ogan Ilir didominasi empat wilayah. Yakni Pemulutan, Pemulutan Barat, Indralaya dan Indralaya Utara.
Salah satu sumber yang masih dapat digunakan adalah di danau buatan yang berlokasi tak jauh dari Tol Palembang-Indralaya (Palindra). Tepatnya di Desa Tanjung Seteko.
"Itu masih sangat melimpah. Masih Ada sumber air dekat galian di perbatasan Palem Raya dan Tanjung