Upaya Terakhir, Buat Kanal Basahi Bawah Gambut
SUMSEL - Kebakaran hutan dan lahan (kahutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini masih terus terjadi. Di Kabupaten PALI, jajaran Polres mendeteksi titik api di wilayah Kecamatan Penukal Utara.Tepatnya di Desa Tempirai Selatan.
Kapolsek Penukal Utara Iptu Fredy Franse Triwahyudi mengatakan, pada pukul 14.00 WIB, pihaknya mendapat laporan masyarakat tentang adanya hotspot.
Dibantu masyarakat setempat, petugas memadamkan api di kebun masyarakat yang terbakar tersebut. Menggunakan alat semprot gendong yang suplai airny dari tangki milik pemerintah desa (Pemdes) Tempirai.
"Penyebab terjadinya kebakaran masih dalam penyelidikan. Faktor kelalaian atau alam," ucapnya. Luas karhutla di wilayah itu sekitar 4 hektare.
"Api berangsur padam namun masih tetap dijaga oleh masyarakat,” tuturnya. Terpisah, Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPTD KPH) Wilayah XI Kikim Pasemah Dinas Kehutanan Sumsel mencatat ada delapan karhutla pada tiga lokasi kecamatan di Kabupaten Lahat.
Estimasinya, sekitar 100 hektare lahan baik dari hutan produksi terbatas dan hutan lindung sudah terbakar. Kepala UPTD KPH Wilayah XI Kikim Pasemah Dinas Kehutanan Sumsel, Wahyu mengatakan kejadian kebakaran hutan diantaranya, sekali di wilayah hutan lindung Bukit Dingin Kecamatan Tanjung Sakti Pumu Sakti.
Kemudian, sekali di hutan lindung Bukit Napal Kecamatan Merapi Barat dan enam kali di Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Kecamatan Gumay Ulu.
Sebelumnya, Sabtu (14/8) kembali karhutla terjadi di kawasan Gumay Ulu. Persisnya di Talang Datar Desa Tanjung Raja. Tim gabungan sendiri cukup kesulitan melakukan pemadaman lantaran topografi yang perbukitan.
Di Kabupaten Ogan Ilir, index standar pencemar udara (ispu) kembali meningkat. Kabut asap hasil karhutla terpantau sangat pekat pada pagi hari. Skor ispu tertinggi Minggu (15/10) di Ogan Ilir mencapai 273 dengan level merah atau sangat tidak sehat.
Salah satu spot karhutla yang terbilang sulit dipadamkan adalah di jalan Sarjana, Kelurahan Timbangan, Indralaya. Sudah hampir 2 minggu terakhir. Terhitung sejak Rabu (6/10) hingga kemarin belum padam.
Hendri, petugas manggala Agni yang berada di lokasi kebakaran kahutla, menyebut sudah berhari-hari regunya berulang kali datang memadamkan api di titik tersebut. "Karena lahannya semi gambut, pemadaman sampai subuh juga tidak padam-padam api di sini. Minimal api jangansampai mendekati perkebunan dan pemukiman penduduk," jelasnya.
Terkadang, meskipun api sudah padam, namun karena jenis lahan gambut, terus muncul asap dan terbakar lagi. "Kalau pulang, paling jam 10 malam, bahkan kadang jam 2 fajar," ucapnya.
Ia juga mengaku banyak menemukan binatang terbakar seperti ular, monyet, tupai, ayam hutan di lokasi karhutla. "Hewan-hewan ini kadang terjebak, mau lari sudah kebakaran semua. Sembunyi di lubang, dikira aman tahunya terbakar juga," ungkap Hendri.
Bripka Hans, bhabinkamtibmas Indralaya, menyebut upaya pemadaman di jalan Sarjana terus dilakukan. “Tapi di bagian bawahnya masih membara. Lokasi yang paling kami takuti ya ini, lahan gambut di sini," ujarnya.