OGAN ILIR, KORANSUMEKS.COM - Sebanyak 700 personel gabungan akan dikerahkan untuk memadamkan api dari Kebakaran Hutan dan Lahan yang akan terjadi di Kabupaten Ogan Ilir di musim kemarau tahun 2023. terdiri dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, Menggala Agni, Damkar.
Hal ini disampaikan usai Apel Kesiapan Penanganan Karhutlah yang berpusat di Halaman Mapolres Ogan Ilir, Kamis (26/1).
Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar mengatakan Sedikitnya 24 desa di Kabupaten Ogan Ilir termasuk daerah rawan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah).
Baca Juga : Kebakaran Hutan dan Lahan Jangan Sampai Terulang Kembali
Kabupaten Ogan Ilir merupakan daerah yang paling dekat dengan Palembang sebagai Ibukota Provinsi Sumsel. Sehingga, Kabupaten Ogan Ilir selalu disorot oleh media nasional ketika terjadi Karhutlah.
"Makanya, mulai hari ini kita bersama-sama Forkopimda dari awal ingin mempersiapkan diri menghadapi Karhutlah di Kabupaten Ogan Ilir," ujar Panca.
Kapolres Ogan Ilir, AKBP Andi Baso Rahman menghimbau agar masyarakat Kabupaten Ogan Ilir tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.
Baca Juga : Hindari! Ini Ciri-Ciri Pedofil yang Wajib Diketahui Agar Anak Tak jadi Korban
Sesuai yang dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, bahwa barangsiapa dengan sengaja menyebabkan kebakaran lahan akan mendapat ancaman hukuman.
"Ancaman hukumnya pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda sebesar Rp 5 miliar," tegas Andi.
Personel gabungan juga akan dibantu oleh Masyarakat Peduli Api (MPA) yang sudah ada di beberapa desa.
"Untuk Polres Ogan Ilir akan menurunkan personel terbaiknya yang tergabung dalam Tim Avatar Sat Samapta Polres Ogan Ilir.
Mereka ini secara khusus disiapkan untuk menanggulangi kebakaran," jelasnya.
Baca Juga : Lahan Ditanami Jeruk, Bisa Langsung Jual di Pinggir Jalan
Berdasarkan informasi dari BMKG, fenomena el nino diperkirakan akan terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun ini.
Sehingga, fenomena ini membuat suhu udara meningkat dan potensi Karhutlah sangat besar.
"Pokoknya untuk Ogan Ilir kita siaga, jangan sampai negara tetangga kita terganggu oleh asap sebagai akibat dari Karhutlah di wilayah Ogan Ilir," tutupnya.
Kepala BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat menjelaskan bencana karhutla tahun lalu terjadi mulai pertengahan Mei 2022. "Dalam setahun terakhir terjadi sekitar 27 kali karhutla. Total lahan yang terbakar mencapai lebih kurang sekitar 88 hektar," jelasnya.
Luasan karhutla yang terjadi paling banyak di kecamatan Pemulutan Barat sekitar 39,5 hektar, Indralaya utara 21,7 hektar, Pemulutan 19 hektar, Rantau Alai 4 hektar, Indralaya 3,5 hektar, Indralaya Selatan 2,4 hektar dan Lubuk Keliat 0,5 hektar.
"Kalau dari prediksi BMKG tahun ini sekitar bulan April atau Mei adalah awal memasuki musim kemarau kering. Untuk itu kita segera lakukan berbagai persiapan.
Setelah Apel kesiapan kita akan bersiap juga hadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi, persiapan personel, petakan wilayah dan berbagai antisipasi lainnya," pungkasnya. (dik)
Kategori :