PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Guna menopang kondusifitas dan stabilitas Sumatera Selatan (Sumsel) demi mewujudkan visi "zero konflik" pada masa Pemilu 2024. Kesbangpol Sumsel menggelar dialog multikultural yang melibatkan tokoh adat, budaya, dan agama. Acara berlangsung di Hotel Swarnadwipa Palembang pada Senin, 25 September 2023. Dr. HM. Alfajri Zabizi, S.Pd, MM., M.Pdi, yang menjabat sebagai Kepala Kesbangpol Sumsel, menjelaskan tujuan utama dari kegiatan ini. Adalah untuk menjaga nilai-nilai Pancasila, memperkuat semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Serta mempererat hubungan antar-generasi dengan melibatkan tokoh-tokoh adat, pemuka agama. Dan pemerhati budaya dalam memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Sumsel dan mencapai "zero konflik." "Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan stabilitas di daerah kami, serta untuk memastikan bahwa semua elemen masyarakat. Terutama tokoh adat, pemuka agama, dan penggiat budaya, dapat bersatu dalam mendukung pembangunan Sumsel," ujar Dr. HM. Alfajri Zabizi. BACA JUGA : Deklarasi Damai Sukseskan Pemilu Pada kesempatan tersebut, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Pemerintah Provinsi Sumsel, Edward Candra, yang mewakili Gubernur Sumsel, Herman Deru, memberikan apresiasi tinggi. Terhadap dialog yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat, termasuk tokoh-tokoh adat, budaya, dan agama di Sumsel. Menurutnya, dialog ini sangat bermanfaat sebagai forum pertukaran informasi dan pemikiran dalam rangka menjaga "zero konflik." BACA JUGA : Kasus Dugaan Korupsi Pasar Cinde: Harnojoyo Mantan Wali Kota Palembang Diperiksa Kejati Sumsel Kearagaman adalah anugerah bagi Indonesia, dan dialog ini adalah wadah untuk memastikan bahwa semua elemen masyarakat terus berkembang. "Dan berkontribusi positif dalam mendukung stabilitas dan pembangunan daerah," ujar Edward Candra. Dia juga menekankan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat persatuan dan kesatuan negara.
Kategori :