DI AKHIR masa jabatannya sebagai Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM berbagi ilmu kepada adik-adik mahasiswa. Betapa tidak, Wali Kota dua periode itu menjadi narasumber di tiga perguruan tinggi Palembang. Pertama, menjadi narasumber pada Kuliah Umum di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Alquran (STIQ) Al Lathifiyyah Palembang, Kamis 14 September 2023. Jumat 15 September 2023 Ridho Yahya kembali diundang sebagai pembicara dalam acara sekolah kepemimpinan Fornasseta PKIN se-Sumsel tahun 2023 di Kampus B UIN Raden Fatah Palembang. Selanjutnya Minggu (17/9), Wali Kota dua periode itu juga menjadi narasumber di Poltekkes Kemenkes Palembang di gedung jurusan Farmasi kampus Sukabangun Palembang. Dalam berbagai kesempatan itu, Ridho Yahya memaparkan program kerjanya sebagai Wali Kota Prabumulih selama dua periode. Antara lain, pemberian insentif bagi pekerja sosial, kewajiban baca tulis Alquran bagi anak SD, jaringan gas rumah tangga, pembangunan rumah baru bagi warga yang tinggal di rumah kumuh, pembangunan rumah bagi pekerja sosial ditambah juga pemberian insentifnya dan banyak lagi. Dimana dari 13 program yang dilaksanakan Kota Prabumulih, ada 7 program Islami yang ia terapkan. Salah satunya rehabilitasi rumah masyarakat miskin di Prabumulih. Dimana ada 2.856 rumah warga tak layak huni.
“Jadi melayani harus sepenuh hati. Untuk berbuat baik jangan menunggu cukup atau sudah tua,” ungkapnya.Walikota Prabumulih H Ridho Yahya juga mengatakan, rumah dinasnya terbuka lebar bagi warga yang mengadukan persoalan sosial, termasuk juga dirinya tidak pernah absen dalam melayat orang yang meninggal dunia. Adik kandung Wagub Sumsel H Mawardi Yahya itu juga bercerita, pada 2008-2013, dirinya maju sebagai wakil wali kota Prabumulih mendampingi H Rachman Djalili sebagai wali kota. Baru tahun 2013- sekarang ia menjabat sebagai wali kota Prabumulih. Dalam melaksanakan pemerintahan, dirinya menerapkan konsep keislaman, sekaligus menjadikan masyarakat atau rakyat Prabumulih sebagai pimpinan ataupun bos bagi dirinya. Sehingga apa yang diprogramkan sepenuhnya untuk kesejahteraan warga.
“Walaupun saya kadang salat bolong-bolong dan tidak hafal Quran, namun semaksimal mungkin kebijakan dan program yang disusun menerapkan nilai-nilai keislaman. Mulai dari pelayanan dari subuh dan bertatap muka bersama masyarakat. Setiap ada warga meninggal saya izin mengusap wajahnya,” jelasnya.Di bidang perekonomian, ia kedepankan konsep ekonomi kerakyatan berbasis lokal. Dalam artian setiap potensi daerah akan di-support penuh oleh pemerintah. Sehingga pertumbuhan UMKM di Kota Prabumulih pesat. “Saya pastikan setiap wilayah memiliki potensi UMKM unggulan. Ini terus kita dorong agar tumbuh dan berkembang. Keberadaan BUMN dan perusahaan di Prabumulih juga dilibatkan dalam menumbuhkan UMKM,” tegasnya. (adv)