BAGI warga Palembang banyak yang kenal dengan makanan apem banyu. Makanan ini termasuk makanan bingen. Jenis makanan ini biasanya disajikan untuk ritual 7 hari kematian yang disantap dengan teh tawar. Budayawan Palembang, RM Ali Hanafiah (Mang Amin), mengatakan, makanan Palembang punya berbagai makna dan juga momen atau waktu tertentu saja disajikan, termasuk apem banyu ini.
‘’Apem banyu ini untuk ritual kematian setelah 7 hari ditemani dengan teh tawar anget, jadi bukan setiap saat dapat dinikmati,” katanya.Penggiat kue bingen Palembang, M Mardo mengatakan, apem banyu ini dikenal juga dengan nama tebeng nerako yang seringkali ada di setiap acara kematian.
“Apem banyu atau tebeng nerako ini ada ceritanya, yang syarat makna dan pelajaran,” Katanya.Diceritakan, dulu ada orang kaya pelit yang setiap kali berbuat kebaikan harus terlihat orang lain. Kalau tak ada yang lihat tak mau membantu. Suatu waktu, orang kaya pelit ini bertemu dengan penjual apem banyu kemudian membelinya dan dibagi - bagikan ke orang-orang. Pada saat itu perbuatan itu dilakukan tanpa dilihat orang lain, dan benar-benar ikhlas. Singkat cerita, orang kaya pelit ini suatu hari bermimpi mati. Di alam kematian inilah dia dihadapkan pada neraka dan dirinya bisa selamat dari azab neraka itu. Usai bermimpi, orang kaya ini menuturkan saat mimpi mati dia bisa selamat dari api neraka karena dibantu apem banyu. ''Karena saya sedekahkannya dengan ikhlas sehingga jadi tebeng (tembok/penghalang) dirinya dari azab nerako. (Tin)
Kategori :