Sabet Penghargaan Platinum ENSIA 2023
PALEMBANG - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju terus menunjukkan komitmennya menjaga lingkungan. Baru-baru ini, Kilang Pertamina Plaju kembali menyabet penghargaan kategori Platinum atau penghargaan tertinggi pada aspek efisiensi energi di ajang Environmental and Social Innovation Award (ENSIA) yang diselenggarakan PT Sucofindo. Judul inovasinya “Pembuatan Blok Peredam untuk Tungku Pembakaran (Restorasi Muffle Block). Penghargaan diterima langsung oleh Sacayudha Ahdiat, pekerja bagian EC&LC, Fungsi Engineering Development Kilang Pertamina Plaju di Solo belum lama ini. Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengungkapkan penghargaan ini wujud keseriusan Perseroan dalam bertanggung jawab terhadap aspek lingkungan.“Kilang Pertamina Plaju tak hanya fokus pada pencapaian keuntungan atau profit semata, juga bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan,” tuturnya.Ia berharap, penghargaan ini menjadi semangat bagi para pekerja untuk terus menciptakan inovasi lingkungan, serta inovasi sosial dalam menyukseskan program pemerintah. Salah satunya lewat penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup (PROPER) yang diselenggarakan Kementerian LHK. Diketahui, Inovasi Restorasi Muffle Block merupakan program restorasi pada muffle block sebagai upaya meningkatkan efisiensi energi tungku pembakaran (furnace) di kilang untuk menjaga kelancaran proses produksi di unit CDU IV. Dengan begitu kilang beroperasi dengan kapasitas normal tanpa penurunan kapasitas. Pada saat yang sama diperoleh margin keuntungan yang lebih tinggi.
“Hasil kajian LCA (Life Cycle Assessment) tahun 2020 dan Inventory LCA tahun 2023, berhasil berkontribusi dalam penurunan konsumsi energi di unit CDU IV, dan mampu menurunkan nilai dampak dengan kategori dampak Cumulative Energy Demand/CED (Non Renewable) hingga 22,43 MJ/Ton Produk dengan data efisiensi energi pada 2021 sebesar 84.666 GJ,” bebernya.Inovasi ini juga mampu mengefisiensi biaya operasi hingga Rp5 miliar pada 2021. (fad)
Kategori :