Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Dinas Perpustakaan (Dispustaka) Provinsi Sumsel mengapresiasi kegiatan Stekholder Meeting (SHM) tingkat Provinsi pada Program Tranformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang diselenggarakan Perpusnas RI di Hotel Aryaduta Palembang, Rabu (3/8). Kegiatan SHM Program TPBIS dibuka Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus (PPUK) dari Perpusnas RI, Ibu. Dra. Nani Suryani, M.Si. Dalam sambutannya ia mengatakan maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk Memperkuat dan melanjutkan sinergi dan kolaborasi stakeholder sebagai gerakan bersama dalam membangun Literasi masyarakat melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial; Membangun kesadaran tentang pentingnya transformasi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat; dan Membangun dukungan stakeholder untuk perluasaan dan keberlanjutan program. Kegiatan Revitalisasi Pengembangan Perpustakaan Umum sudah dimulai sejak tahun 2018, ditetapkan menjadi kegiatan Prioritas Nasional dengan nama Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. "Saat ini, sudah 33 perpustakaan provinsi, 296 perpustakaan kabupaten/kota, dan 1.696 perpustakaan desa/kelurahan telah menjadi penerima manfaat program TPBIS. Dan hingga Juni 2023, 1.396 perpustakaan desa/kelurahan di 27 provinsi telah melaksanakan replikasi TPBIS secara mandiri," paparnya. Dikatakannya, sejalan dengan tagline Perpusnas, Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Untuk Kesejahteraan Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid 19, TPBIS diupayakan agar dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai salah satu strategi peningkatan Literasi masyarakat menuju keberdayaan untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi.
"Demi tujuan tersebut, Perpusnas mengajak seluruh stakeholder TPBIS untuk sama-sama mengambil peran dalam memastikan keberlanjutan dan perluasan replikasi TPBIS," pungkasnya.Senada, Kepala Dinas Perpustakaan (Dispustaka) Provinsi Sumsel, Fitriana, S.Sos, M.Si menambahkan, Salah satu perubahan paradigma terhadap fungsi perpustakaan adalah melalui Program TPBIS. Saat ini program TPBIS merupakan Program Prioritas Nasional dalam rangka percepatan pengurangan kemiskinan melalui penguatan literasi masyarakat. Untuk itu fungsi perpustakaan menjadi ruang berbagi, ruang belajar, ruang berlatih keterampilan dan ruang tukar menukar pengalaman. Program ini di sambut baik oleh Pemerintah Provinsi Sumsel dengan menjadikan Program TPBIS sebagai Program Prioritas Gubernur Sumsel di bidang Perpustakaan, guna membangun Sumsel berbasis ekonomi kerakyatan khususnya mengatasi kemiskinan di daerah pedesaan dalam rangka mendukung sasaran Ke-4 Maju Kesejahteraan Rakyat dan mengedukasi masyarakat dengan berbagai pelatihan, keterampilan guna meningkatkan taraf hidup yang lebih baik melalui keberadaan perpustakaan, serta menjadikan perpustakaan sebagai sarana dalam membangun kepedulian dan kesadaran Literasi, kemampuan untuk mengidentifikasi, mengerti, memahami dan mencipta yang diperoleh dari aktivitas membaca, kemudian di transformasikan dalam kegiatan-kegiatan produktif yang memberikan manfaat sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Program TPBIS ini telah diluncurkan oleh Perpustakaan Nasional RI ke Provinsi Sumsel sejak Tahun 2014 yang saat itu difasilitasi oleh Coca Cola Foundation yang selanjutnya diambil alih oleh Perpustakaan Nasional mulai Tahun 2000 s.d Sekarang berorientasi pada Pengembangan Perpustakaan Desa," ungkap Fitriana."Provinsi Sumsel sampai dengan saat ini telah menerima bantuan TPBIS dari Perpustakaan Nasional RI diberikan kepada 15 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten/Kota, 31 Kelurahan, 70 Desa dalam bentuk Komputer, Bahan Bacaan Ilmu Terapan/Teknologi Tepat Guna, Rak Buku, TV, dan Software," tambahnya. Bersumber dari Data Satistik, Jumlah Desa/Kelurahan di Provinsi Sumsel mencapai 3.263 desa/kelurahan. Jumlah perpustakaan desa/kelurahan yang telah dibentuk mencapai 808 perpustakaan atau 24,76%. Sementara Penerima Program TPBIS di Provinsi Sumsel baru mencapai 101 perpustakaan desa dari 808 perpustakaan desa yang terdata atau mencapai 12,5% perpustakaan. Dan untuk memperkuat keberadaan perpustakaan desa serta pemerataannya di seluruh Kabupaten/Kota dan agar manfaatnya semakin dirasakan secara langsung oleh masyarakat yang fungsinya dapat memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keberagaman budaya, kemajuan untuk menerima perubahan serta menawarkan kesempatan berusaha. Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel menyusun program kerja yang berkelanjutan dan bersinergi dengan Visi dan Misi Gubernur Sumatera Selatan yang diimplentasikan melalui Program Prioritas. "Untuk itu melalui Program Prioritas Gubernur Sumsel bersumber dari APBD yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel telah mengupayakan perluasan Program TPBIS melalui replikasi Pendirian Pojok Baca/Pendirian Perpustakaan Desa/Kelurahan sejak tahun 2019 s.d 2023 sebanyak 67 Pojok Baca, 4 Perpustakaan Desa yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota dengan penyerapan anggaran sebesar Rp. 4.326.504.000,- (empat milyar tiga ratus dua puluh enam juta lima ratus empat ribu rupiah)," pungkas Fitriana. Sementara itu, Sekretaris Dinas PMD Provinsi Sumsel, Drs. Uzirman Irwandi, MM, saat dibincangi menyambut baik kegiatan ini. "Kebetulan di tahun ini, kami akan mengadakan pelatihan untuk aparatur desa se Sumsel yang rencananya akan dilaksanakan September dan Oktober. Nah, salahsatu subjek mata pelajarannya yakni pengelolaan keuangan desa, dimana ada kode rekening untuk membangun perpustakaan baik secara infrastruktur gedungnya maupun isinya. jadi kegiatan ini turut menjadi acuan kami ketika melatih nanti," tukasnya. Turut hadir pada kegiatan ini Bappeda Prov. Sumsel, Dinas Kominfo Prov. Sumsel, Dinas PMD Prov. Sumsel, perwakilan PKK Prov. Sumsel, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kab. OKI, Bappeda Kab. OKI, Dinas PMD Kab. OKI, PT. KAI (LRT), PT. Pusri, OJK, PTBA, Angkasa Pura II, Grab, Gerkatin, UIN Raden Fatah, Universitas Terbuka Palembang, PT. Tirta Investama (Aqua), PT. Kalbe Farma, PT. Telkom, Penerbit Nur Fikri, Penerbit Rafah Press dan dari Desa Panca Tunggal Benawa dan Desa Penyandingan Teluk Gelam OKI. (Adv/087).