*Calon Rektor Unsri Yakin Kemendikbud Pilih yang Terbaik
PALEMBANG - Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Sriwijaya (Unsri) periode 2023-2027 memasuki babak akhir.
Semula, panitia mengusulkan hari H penentuan rektor terpilih dari tiga calon adalah kemarin (3/8).
Namun Kemendikbudristek mengusulkan untuk memundurkan hari H pemilihan jadi 7 Agustus 2023.
Salah satu pertimbangan, karena proses wawancara ketiga calon rektor belum lama selesai.
"Dan itu (wawancara) memang dari Kementerian. Kita tidak ikut campur tangan," jelas ketua Pilrek Unsri, Prof Dr Joni Emirzon SH MHum dan jajaran didampingi ketua Senat Unsri, Prof Ir Subriyer Nasir PhD.
Karena mundur sedikit dari jadwal, Unsri akan segera menggelar rapat senat untuk menetapkan jadwal pemilihan itu.
"Kemungkinan pada 7 Agustus itu sudah tahu siapa Rektor Unsri untuk empat tahun ke depan," bebernya.
Ia menjelaskan, pemilihan akan dilakukan secara langsung. Bakal hadir perwakilan dari Kemendikbudristek.
BACA JUGA : Bukan Sekadar Belajar, Inilah 10 Alasan Mengapa Kuliah di Luar Negeri Patut DicobaAda pun ketiga calon Rektor Unsri itu, nomor urut 1 Prof Dr Iskhaq Iskandar MSC (Kepala LLDikti Wilayah II),
nomor urut 2 Prof Dr Taufiq Marwa SE MSi (Warek II Unsri), dan nomor urut 3 Prof Dr Alfitri MSi (Dekan FISIP UNsri).
Dalam pemilihan tertutup usai rapat senat terbuka saat penentuan tiga calon dari empat bakal calon rektor beberapa waktu lalu, Prof Taufik meraih suara terbanyak, yakni 36 suara.
Disusul Prof Iskhaq 14 suara dan Prof Alfitri 12 suara.
Sembari menunggu hari H pemilihan, para calon Rektor Unsri tetap menjalankan aktivitas mereka seperti biasa.
“Kalau saya tidak ada persiapan khusus. Seperti biasa saja, menjalankan tugas-tugas keseharian di LLDIKTI II," ungkap Prof Iskhaq.
Ia berkeyakinan, apapun hasilnya nanti dari proses Pilrek Unsri ini, itulah yang terbaik. Hal yang sama disampaikan Prof Taufiq.
"Kita serahkan kepada pemilik suara untuk memilih sesuai dengan hati nurani mereka. Mudah-mudahan melihat apa yang diprogramkan masing-masing calon dengan baik," katanya.
Prof Taufiq juga berkeyakinan, Kemendikbud juga akan memilih yang terbaik.