Enam Bulan, 32 Tewas Lakalantas

Selasa 25 Jul 2023 - 22:25 WIB
Reporter : dnd
Editor : dnd

*Polres OKUT Kandangkan 175 Kendaraan

MARTAPURA – Sebanyak 32 nyawa melayang akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayah Kabupaten OKU Timur, sepanjang 2023 dari Januari hingga Juli ini. Sementara tahun 2022, hanya 35 korban jiwa. Sehingga prediksi angkanya akan bertambah hingga akhir 2023 ini. Karena itu, Kapolres OKU Timur (OKUT) AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH, mengingatkan masyarakat OKU Timur agar tertib lalu lintas. Terutama memperhatikan keselamatan berkendara.
“Banyak kecelakaan berakibat fatal hingga meninggal dunia karena tidak menggunakan helm,” kata Dwi, didampingi Kasat Lantas AKP Lastari, dan Kasi Humas AKP Edi Arianto, Selasa (25/7).
Kemudian untuk periode Januari-Juli 2023 ini, ada sebanyak 51 orang korban luka berat dan 45 orang mengalami luka ringan.
Kerugian material mencapai Rp97.800.000. Sedangkan sepanjang 2022, korban luka berat 30 orang, luka ringan 45 orang, dan kerugian material Rp74.700.00.
Meningkatnya kasus lakalantas ini, menjadi warning bagi pengendara kendaraan bermotor. Melalui Operasi Patuh Musi 2023 yang berlangsung 10-23 Juli ini, diharapkan dapat menekan angka kecelakaan dan fatalitasnya. Dwi juga kemarin merilis Hasil Operasi Patuh Musi 2023 Polres OKUT. Selama dua pekan operasi, mengamankan dan tilang 175 unit kendaraan bermotor. 185 kendaraan tilang elektronik dan 1.035 pengendara mendapat teguran. Kendaraan yang diamankan, bukan hanya pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Tapi juga ada yang berusaha mengaburkan identitas kendaraan. “Misalnya tidak memasang TNKB atau pelat nomor polisi. Juga tidak dilengkapi surat-surat,” bebernya. Pihaknya akan mengidentifikasi kendaraan yang diamankan tersebut. Telusuri asal-usul kendaraan tersebut. Terlibat atau hasil kriminal, atau bukan.
“Jika terbukti bodong maka akan ditindak tegas. Jika dari hasil tindak pidana, yang menguasai harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Dwi menjelaskan bahwa di wilayah OKUT Timur telah terpasang dua perangkat ETLE. “Melalui ETLE, kami telah mendeteksi ribuan pelanggaran. Ada pula kendaraan yang terekam ETLE tidak dapat teridentifikasi, karena tidak memasang TNKB,” akunya. (lid/air)      
Tags :
Kategori :

Terkait