*Hindari Isu SARA
KAYUAGUNG – Menjelang tahun plitik dan pesta demokrasi bakal digelar Februari 2024 mendatang warga diminta untuk menolak politik uang dan politik suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
“Mari kita sama-sama untuk menolak politik uang dan SARA,” ajak Kepala Kejaksaan Negeri OKI Dicky Darmawan, kemarin (21/7).
Ia mengatakan masyarakat OKI harus benar fokus menentukan pilihan.
“Tolak uang berapapun yang diberikan para calon. Dikasih Rp500 ribu dia berkuasa lima tahun karena ini akan mendidik tidak benar,” tuturnya.
Ditegaskannya, pilihlah anggota legislatif, presiden, gubernur dan bupati sesuai hati nurani.
“Pilih juga pemimpin yang bisa memajukan Kabupaten OKI dan mensejahterakan masyarakat,” lanjutnya.
Kemudian tolak isu SARA yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan negara RI, termasuk menolak orangnya.
“Pilihlah orang yang akan mengabdikan diri kepada masyarakat OKI dan akan memajukan Pemerintah Kabupaten OKI.
Menjadikan OKI mandiri, maju dan sejahtera hingga lima tahun kedepan,” katanya.
Ia juga mengaku telah membuka posko pengaduan pemilu. “Kami mendapat bantuan dana Rp119 juta dari
Kejaksaan Agung dan sudah dibelanjakan untuk membeli perlengkapan sarana dan prasarana di dalam posko pengaduan tersebut,” jelasnya.
Posko ini sambungnya merupakan tempat yang bakal memproses penanganan perkara pemilu jika nanti ada yang membuat laporan.
" Jadi nanti kalau ada pengaduan silahkan datang ke posko," imbuhnya.
Dimana ada 22 jaksa yang disiapkan untuk penanganan perkara pemilu dan gugatan sengketa kepada KPU.
Setelah jaksa menerima berkas tahap satu dari kepolisian langsung diteliti selama tiga hari tapi jika dalam penelitian belum lengkap harus dikembalikan paling lambat tiga hari.
“Kalau proses penyelesaian perkara ini berbeda dari perkara bisa karena perkara tersebut akan dilakukan lebih cepat,” paparnya.
Terakhir ia berharap pemilu nantinya bisa dilaksanakan dengan jujur dan adil. Sehingga tidak terjadi permasalahan di kemudian hari. (uni)