Miris, 305.792 Warga Sumsel Terjerat Pinjol

Jumat 14 Jul 2023 - 22:17 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

*Pengamat Sebut Sebaiknya Diberangus

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Makin lama, semakin banyak masyarakat yang menggantungkan hidup dari pinjaman online (pinjol).

Jika tak dapat bayar tepat waktu, cicilan bertambah. Bukannya membantu menyelesaikan masalah ekonomi. Malah bunganya menjerat leher.

Sudah banyak kasus, yang akhirnya ketakutan, depresi, lalu memilih mengakhiri hidup.

Karena tak tahan teror operator perusahaan financial technology (fintech) pengelola pinjol. Miris, Sumatera Selatan (Sumsel) masuk 10 daerah di Indonesia dengan jumlah entitas peminjam terbanyak.

Data OJK 2022, Sumsel peringkat ketujuh. Jumlah warga yang jadi nasabah pinjol mencapai 305.792 orang.

Untuk di Sumatera, terbanyak Sumatera Utara dengan 417.672 peminjam. Tapi kalau secaa nasional, terbanyak adalah Jawa Barat dengan 4 juta peminjam pinjol (lihat grafis).

Diah (42), seorang karyawati swasta, salah seorang yang pernah jadi nasabah pinjol. Tapi hanya sekali itu. “Kapok. Terus–terusan ditelepon.

BACA JUGA : Bak LIntah Darat

Teman-teman saya ditelepon. Mereka jadi tahu kalau saya pinjam uang di pinjol,” bebernya, kemarin.

Padahal, awalnya dia berharap dengan meminjam uang di perusahaan pinjol, bisa mengatasi kesusahannya. “Waktu itu memang sedang butuh uang.

Mau pinjam dengan teman malu. Lalu ada yang menyarankan, pinjam di pinjol saja,” katanya.

Prosesnya memang mudah. “Cepat cair. Tapi bunganya cukup mencekik leher,” cetus Diah.

Dengan susah payah dia lalu melunasi semua pinjamannya itu. 

BACA JUGA : TEGAS! Anggota DPR RI ini Larang Bayar Utang ke Aplikasi Pinjol Ilegal, Simak Alasannya

Nasabah pinjol lain, Tanto (39) mengaku cukup sering gunakan pinjol.

“Kalau lagi kepepet duit, pinjol solusinya. Sudah beberapa kali pinjam,” aku warga Palembang ini. Dia sudah paham aturan meminjam uang dari perusahaan pinjol.

"Modalnya, tebal muka dan jangan terlalu ambil pusing sering ditelepon. Yang penting, bayar tepat waktu saja," jelasnya.

Kalau tidak, pasti akan menjadi masalah di kemudian hari. Setidaknya, terganjal risiko BI Checking kalau ke depan akan lakukan peminjaman lagi.

Tags :
Kategori :

Terkait