Antisipasi Cuaca Ekstrem
MURATARA - Perubahan cuaca ekstrem diprediksi bakal mengurangi pasokan lumbung pangan. Langkah antisipasi pun sudah dilakukan Dinas Pertanian dan Perikanan Muratara. ‘’Pemanasan global memang akan berefek pada seluruh wilayah pertanian,’’ ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Muratara, Ade Mairi.Ada beberapa langkah yang sudah dilakukan. Seperti penyuluhan terhadap petani agar melakukan musim tanam lebih awal. ‘’Jadi saat mereka panen nanti tidak terkendala faktor cuaca," jelasnya.Selain itu, pihaknya juga mengimbau petani agar menanam tanaman yang memiliki varietas tahan cuaca. Seperti padi pandan wangi atau padi talang, yang banyak didapati di Muratara. ‘’Petani kita sarankan juga menggunakan sistem pompanisasi untuk mengairi areal pertanian. Melakukan inventarisir embung, saluran irigasi, sekaligus melakukan beragam perbaikan di sektor irigasi,’’ ujarnya.
Namun, pihaknya juga meminta petani tak terlalu khawatir. ‘’Meski terjadi fenomena El Nino, curah hujan diinformasikan BMKG, masih tetap terjadi khususnya di wilayah Sumsel,’’ katanya.Data 2022, sudah ada 3 ribu hektare lahan produktif di Muratara dengan estimasi 5 ton/hektare sekitar 30.000 ton produksi padi/tahun. ‘’Rata-rata padi di wilayah Muratara masih didominasi pertanian sawah ladang dengan tingkat produksi 2 kali panen/tahun,’’ katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Muratara, Asim Nurudin mengungkapkan, pihknya saat ini fokus menjalankan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). ‘’Program ini, selain dianggap mampu mengatasi inflasi harga dan produksi pangan, juga dianggap mampu menangkal krisis pangan saat terjadi fenomena El Nino,’’ katanya. Program GSMP ini, lanjutnya, terus disosialisasikan ke masyarakat, agar bisa memanfaatkan lahan terbatas menggunakan pot, karung bekas, maupun pekarangan rumah sebagi media tanam. ‘’Tujuannya agar produksi pangan bisa dikontrol secara maksimal," katanya.(zul/)
Kategori :