Pertambahan penderita orang dengan HIV/AIDS makin mengkhawatirkan. Sebab, melihat sumber infeksi, penularan HIV masih akan terus terjadi.
Dari 526.841 orang dengan HIV, baru sekitar 429.215 orang yang sudah terdeteksi. Diketahui status HIV-nya.
"Artinya masih ada 100 ribu orang dengan HIV yang belum terdeteksi dan berpotensi menularkan ke masyarakat," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Muhammad Syahril, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, penularan kasus didominasi ibu rumah tangga (IRT). Berdasarkan data yang tercatat di Kemenkes, jumlah IRT yang terinfeksi HIV mencapai 35 persen.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kasus HIV pada kelompok lainnya seperti suami pekerja seks dan kelompok MSM (man sex with man) atau LSL.
“Aktivitas ini telah menyumbang sekitar 30 persen penularan dari suami ke istri,” bebernya.
Dampaknya, kasus HIV baru pada kelompok IRT bertambah sebesar 5.100 kasus setiap tahun.
BACA JUGA : 700 Penderita Bertahan dengan ObatSyahril menambahkan, penyebab tingginya penularan HIV pada IRT karena pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit ini yang rendah.
Para suami yang menularkan pasangannya punya perilaku seks berisiko.
Sementara, penularan HIV melalui jalur ibu ke anak menyumbang sebesar 20-45 persen dari seluruh sumber penularan HIV lainnya.
Seperti melalui seks, jarum suntik dan transfusi darah yang tidak aman.
Dampaknya, sebanyak 45 persen bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan lahir dengan HIV.
Saat ini kasus HIV pada anak usia 1-14 tahun mencapai 14.150 kasus. “Angka ini setiap tahunnya bertambah 700-1.000 anak dengan HIV,” ungkapnya.
Terkait dengan proses deteksi, Kemenkes mencatat hanya 55 persen ibu hamil yang lakukan tes HIV.