PALEMBANG - Pascatiga Hari Raya Iduladha, para ibu-ibu rumah tangga masih harus bersabar.
Pasalnya, harga kebutuhan pokok tak juga turun-turun, terutama harga telur dan ayam serta sayur mayur.
Pantauan di Pasar Tradisional 10 Ulu, harga ayam yang biasanya Rp30-35 ribu masih dijual Rp40 ribu per kg.
Sedangkan telur Rp30-32 ribu per kg dari sebelumnya Rp26-28 ribu per kg. Nancik, pedagang 10 Ulu mengatakan memang harga masih tinggi, stok juga terbatas dari supplier.
"Masih banyak yang libur jadi stok terbatas, karenanya harga masih tinggi,” katanya, kemarin.
Menurutnya, kenaikan itu sudah terjadi pada saat menjelang Lebaran hingga sekarang.
"Untuk sayur, ayam, dan telur masih tinggi pun karena permintaan tinggi dan stok masih terbatas," papar dia.
Sementara Isnaini, harga kebutuhan pokok di Pasar Km 5 juga mengalami kenaikan tapi tidak terlalu signifikan.
Kenaikan terutama terjadi pada telur dan daging ayam. "Permintaan tinggi dan stok terbatas sebab sekarang kan masih libur," lanjutnya.
Diakuinya, harga yang masih tinggi membuat pembeli mengurangi jumlah belanjaan misalnya cabai dari 1/4 kg menjadi 1/8.
"Pembeli mungkin menyesuaikan dengan kemampuan. Ya kalau barang naik pasti pengaruh," tuturnya.
Kepala Dinas ketahanan Pangan Sumsel, Ruzuan Efendi, mengklaim harga masih stabil dan tidak ada kenaikan.
"Masih stabil kok, kalau pun naik tidak akan tinggi," tuturnya.
Pihaknya pun memastikan stok tetap aman.
“Kami mengelar Gerakan Pangan Murah untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau,” bebernya.
Ini juga sebagai upaya pengendalian harga sembako di pasaran.
“Belum ada kenaikan harga, di samping pasokan aman kami terus berkoordinasi untuk terus memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Saat terjadi peningkatan, maka pihak terkait akan mengintervensi untuk stabilisasi harga," pungkas dia. (yun/fad)