*Ramai-Ramai Tanam Bawang Merah
MURATARA - Selain kangkung dan cabai kriting, ternyata budidaya bawang merah juga di minati sejumlah warga di Desa Bukit Langkap, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara. Saat ini semakin banyak warga yang mengembangkan produk Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) di bumi beselang Serundingan. Marzuki, penyuluh program GSMP wilayah Kecamatan Karang Jaya mengatakan, jika produk bawang merah saat ini menjadi salah satu produk primadona bagi warga khususnya di Desa Bukit Langkap. Ada beberapa keuntungan yang di dapatkan masyarakat melalui program GSMP yang mengembangkan budi daya bawang merah.‘’Seperti bibit mudah didapat, produk mudah dikembangkan, hasil panen mudah dijual dan produk bawang merah juga dipakai dalam keseharian warga," kata Marzuki, Kamis (22/6).Dia mengatakan, selain manfaatkan halaman perkarangan rumah, polibag, maupun lahan tidak produktif, warga di Desa Bukit langkap juga memanfaatkan sistem tumpang sari untuk mengembangkan produk bawang merah.
‘’Banyak warga yang mengembangkan bawang merah karena, harga bawang merah jarang jatuh di pasaran. Bahkan tak pernah dibawah harga Rp20 ribu/kg. Selain itu, produk hasil garapan juga bisa digunakan untuk keperluan dapur," timpalnya.Menurutnya, selain memanfaatkan lahan kosong yang tak produktif. Kini banyak juga masyarakat yang memanfaatkan sistem tumpang sari. Seperti kebun sawit kolaborasi dengan tanaman holtikultura.
"Sambil menunggu panen kebun inti, warga bisa panen bawang terlebih dulu. Kita harapkan program GSMP ini terus berlanjut dan dikembangkan lebih luas," turupnya.Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Kabupaten Muratara, Ade Maeiri mengungkapkan, untuk mendukung sukses program GSMP di Kabupaten Muratara, Pemda Muratara di 2023 menggarap pembukaan lahan baru. ‘’Khusus untuk bawang merah itu 20 hektare. Ini salah satu program pemanfaatan sumber daya alam sekaligus sumber daya manusia," katanya. Ade Mairi juga menuturkan, program GSMP memang ditujukan untuk mengubah pola pikir masyarakat yang tadinya konsumtif menjadi produktif. "Paling tidak warga bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari hari tanpa harus selalu membeli produk itu dari pasar. Selain itu, warga juga bisa mengembangkan lebih lanjut potensi jual beli tanaman kholtikultura," bebernya.(zul)
Kategori :