Dalam kegiatan benih padi ini, benih yang digunakan sudah tidak diragukan lagi. Sudah bersertifikat dan berlabel putih, yang memiliki sifat kemurnian tinggi serta jarang ditemukan di pasaran. ‘’Label putih artinya bisa ditanam berkali-kali, dengan kualitas yang sama. Hasil produksinya pun lebih banyak dibandingkan benih biasa,” jelas Arsito, Jumat (13/1).Arsito mengatakan, langkah Menuju Lahat Mandiri Benih Padi tahun 2024 sebagai pusat penangkaran benih padi, tidak bisa hanya memberdayakan petani dan penyuluh saja. Namun, perlu campur tangan pemerintah daerah. ‘’Terjaminnya ketersediaan benih padi unggul di Kabupaten Lahat, bukanlah mimpi belaka,’’ ujarnya. Dikatakan, Kabupaten Lahat nantinya justru bisa menjadi produsen hingga ke luar kota. Dengan begitu, sejumlah sektor ekonomi di tingkat desa juga dapat meningkat. “Benihnya tumbuh sehat. Kita juga telah melalukan pemupukan ke dua awal Januari,” ungkap Arsito, Jumat (13/1).
Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Lahat Ety Listina Sp melalui Kabid Sarana Prasarana Pertanian, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Lahat, Alfatah Dwi Putera SPt MM mengapresiasi langkah yang diambil KTNA, Poktan, dan penyuluh. Mereka memfokuskan awal sebar benih padi unggul, di desa tersebut.Melalui insiatif sebar benih padi unggul ini, Alfatah berencana akan mengadakan program KUR tani padi. Harapannya, dengan KUR itu, para petani bisa lebih sejahtera, dan hasil panennya juga lebih banyak dibandingkan sebelumnya. ‘’Perkiraan untuk satu hektar tanah akan dikenakan KUR sebesar Rp 10 juta, dengan sistem bayar pertahun. Dengan KUR itu, petani bisa mendapatkan benih padi unggul berkualitas, bibit, pupuk,” terangnya.(gti)
Kategori :