* Polda-BPBD Beda Luas Lahan Terbakar
* Gubernur: TMC Paling Efektif
SUMSEL – Jumlah titik panas (hotspot) di Sumsel belum sampai 1.000. Persisnya 793. Tapi harus waspada.
Sebab termasuk enam provinsi yang sering terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Selain Sumsel, provinsi Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Dari enam provinsi itu, Sumsel paling banyak memiliki alat untuk pemadam karhutla.
Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengungkapkan, ada 12 kabupaten yang rawan karhutla.
"Kita berharap BNPB dapat memberikan perhatian khusus,” katanya di Griya Agung, kemarin (22/6).
Sumsel sudah jauh hari melakukan pencegahan, penanganan, rehabilitatif dan penegakkan hukum terhadap pelaku karhutla.
“Tapi yang paling efektif adalah TMC (teknologi modifikasi cuaca) atau pembasahan," ujarnya.
Dengan hujan buatan, kerja prajurit TNI dan Polri menjadi lebih ringan. Dengan adanya TMC petani mengaku lahan dan tanaman mereka lebih subur.
“Karenanya kita harapkan bantuan dari BNPB,” imbuh dia. Deru menambahkan, karhutla di Sumsel sering viral karena ada jalan tol.
Jika lahan di kanan kiri tol terbakar, terutama kawasan tol Palembang-Indralaya, langsung difoto pengendara yang melintas.
Jadi Sumsel mudah tersohor. "Sumsel kemudian disebut sebagai supplier asap terbaik," selorohnya.
Tentu Sumsel tidak mau begitu. Masyarakat terus diberikan edukasi dan pemahaman. Bahwa membakar lahan dan hutan itu merugikan
. Tegasnya penindakan hukum juga membuat karhutla berkurang.
“Ke depan masyarakat harus sadar, bukan takut ancaman hukuman," kata Deru. Tapi bagi yang tidak kapok, maka harus penegakkan hukum.
Komandan Operasi Karhutla Sumsel yakni