*Kebun Jagung di Kelurahan Indralaya Indah
INDRALAYA - Kebun jagung yang dikelola Ajat Sudrajat di lahan belakang rumahnya di Kelurahan Indralaya Indah, Ogan Ilir sudah mulai mendekati masa panen.
Kulit dari buah jagung telah menunjukkan tanda-tanda menua, kering dan berwarna cokelat.
Ada sekitar 2 hektare lahan yang ditanami jagung pipil. Penanaman jagung rutin dilakukan Ajat.
Saat ini, tanaman jagungnya sudah memasuki usia 2 bulan dan menunggu waktu penuaan serta pengerasan biji jagung.
Menunggu jagung pipil sampai usia tua membutuhkan rentan waktu sekitar 110-120 hari.
Kemudian harus dirontokan dan dijemur lagi di bawah sinar matahari langsung hingga kering.
Proses pengeringan bertujuan untuk penurunan kadar air sampai mencapai nilai tertentu.
Sehingga siap untuk diproses selanjutnya dan aman disimpan lebih lama.
Ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan mutu yang akan dipasarkan. Biasanya kadar air jagung yang memenuhi standar mutu perdagangan adalah 14 persen.
Namun, untuk biji yang akan disimpan lama sebaiknya kadar air mencapai 13 persen. Di kadar air seperti ini, jamur tidak tumbuh dan respirasi biji rendah.
Waktu pengeringan dengan memanfaatkan sinar matahari sebaiknya dari pukul 08.00 WIB hingga 11.30 WIB.
Bisa dilakukan hingga sore hari jika masih panas. Lamanya pengeringan sekitar 3-4 hari bila cuaca cerah.
Oleh karena itu, waktu panen sebaiknya dilakukan pada hari-hari cerah.
Jangan pada saat hujan, agar penanganan jagung pasca dipanen yaitu pengeringan tidak mendapat hambatan.
Ayat mengatakan, untuk perkiraan panen biasanya sekitar 6 -7 ton per hektar.
‘’Alhamdulillah sepertinya cukup bagus, biji jagungnya juga besar besar," ucapnya.
Hasil panen akan langsung diambil pengepul. Mereka akan datang langsung di kebun atau tempat petani langsung.
Harga jual jagung pipil dari petani saat ini diharga sekitar Rp4.500-Rp5.000 per kg.
Jagung pipil dinilai mudah ditanam dan cepat panen. Penjualannya juga mudah. Karena yang membutuhkan untuk konsumsi pakan ternak. (dik/)