Inflasi Turun, Keyakinan Konsumen Naik

Rabu 14 Jun 2023 - 23:24 WIB
Reporter : dedesumeks
Editor : dedesumeks

PALEMBANG - Optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi meningkat. Tecermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) Mei 2023 di level 128,3. Lebih tinggi di bandingkan bulan sebelumnya sebesar 126,1. "Menguatnya optimisme konsumen di dorong oleh peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi terhadap ekonomi ke depan," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono Tercatat, indeks kondisi ekonomi saat Ini (IKE) dan indeks ekspektasi konsumen (IEK) masing-masing terkerek menjadi 118,9 dan 137,8. IKE meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama pada ketersediaan lapangan kerja dan pembelian barang tahan lama.

Sedangkan, IEK didorong menguatnya ekspektasi kegiatan usaha. "Bahkan persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini terindikasi meningkat paling tinggi dibandingkan bulan sebelumnya," jelas Erwin.
Keyakinan konsumen, lanjut dia, terpantau meningkat pada seluruh kategori pengeluaran. Terutama pada responden dengan pengeluaran Rp 4,1 juta sampai Rp 5 juta. Secara spasial, kenaikan IKK tertinggi berada di Bandar Lampung, diikuti Banjarmasin, dan Palembang.
Terpisah, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyebutkan, bahwa inflasi yang turun lebih cepat menjadi faktor utama menguatnya keyakinan konsumen. Inflasi Mei 2023 sudah turun mencapai 4 persen. Sudah berada di batas atas target inflasi BI. "Jadi dapat menjaga daya beli," ujarnya.
Menurut dia, kondisi pembukaan lapangan kerja masih berangsur pulih. Sejalan dengan risiko perlambatan ekonomi yang mereda. Mungkin perbaikan dari sisi lapangan pekerjaan swasta membaik secara bertahap. Namun dari sisi sektor publik (BUMN dan ASN), sudah ada pembukaan lowongan. Sehingga cukup menyokong dalam jangka pendek menengah. Dari konsumsi rumah tangga, rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) Mei 2023 sebesar 75,4 persen. Naik sedikit jika dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 75,2 persen. "Jadi, dengan tingkat inflasi yang terus menurun, memang sudah ada perbaikan dalam konsumsi sekunder dan tersier karena daya beli untuk barang primer terutama pangan dapat terjaga," pungkasnya. (jp/fad)
Tags :
Kategori :

Terkait