Inovasi Macan PIVA di Puskesmas Boom Baru

Sabtu 10 Jun 2023 - 10:56 WIB
Reporter : Alf Sumeks
Editor : Alf Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kanker serviks merupakan penyebab kematian ke 2 dunia dan merupakan kanker terbanyak di indonesia disamping kanker payudara. Banyaknya kasus kanker serviks di Indonesia semakin diperparah disebabkan lebih dari 70% kasus yang datang ke Rumah Sakit berada pada stadium lanjut. Meskipun ilmu kedokteran telah berkembang pesat, hingga kini kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Memang ada banyak faktor yang mempengaruhi seperti/terkena paparan sinar ultra violet pada kulit,obesitas,dan diet tidak sehat,juga kurang aktivitas fisik, dan infeksi yang berhubungan dengan kanker. Penyakit yang menjadi momok mengerikan ini menurut para ahli diperkirakan dapat dicegah hingga 40%,dengan mengurangi faktor risiko terjadinya kanker tersebut. BACA JUGA : Pekan Cinta Vantastis di Puskesmas Sekip Untuk mencapainya,memang diperlukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencegah faktor resiko tersebut. Salah satu kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah dalam pengendalian kanker adalah mendeteksi dini kanker leher Rahim dengan metode IVA(Inspeksi Visual Asam Asetat), dan Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan Sadari yaitu pemeriksaan payudara sendiri dan Sadanis dilakukan oleh petugas medis yang terlatih. Pemeriksaan IVA adalah pemeriksaan dengan cara mengoleskan secara langsung asam asetat (konsentrasi 3-5%) pada leher rahim. Setelah ditunggu kurang lebih satu menit akan terlihat bercak putih bila terdapat perubahan pada sel (displasia). Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan yang sederhana,murah cepat,dan cukup akurat untuk menemukan kelainan pada tahap kelainan sel (displasia) atau sebelum prakanker bila dibandingkan dengan pemeriksaan lainnya. Data pelayanan kesehatan Wanita Usia Subur ( WUS ) yang dilakukan pemeriksaan IVA dan Sadanis di Puskesmas Boom Baru tahun 2018 sebanyak 116 WUS, tahun 2019 sebanyak 293 WUS, tahun 2020 sebanyak 121 WUS. Masih rendahnya capaian WUS yang dilakukan pemeriksaan IVA dan Sadanis salah satu penyebabnya dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan khususnya kesehatan reproduksi. BACA JUGA : Mantu Bertaring Inovasi Puskesmas Ariodillah Inovasi Mama Cantik Peduli IVA (MaCan PIVA) Puskesmas Boom Baru bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara, meningkatkan kesadaran dan kepedulian ibu/wanita usia subur untuk memeriksakan kesehatan reproduksinya sejak dini (pemeriksaan IVA dan Sadanis). Rangkaian kegiatan inovasi Mama Cantik Peduli IVA (MaCan PIVA) meliputi penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi wanita yang dilaksanakan setiap bulan di dalam maupun luar gedung puskesmas, memberikan pengetahuan dan wawasan kepada kader kesehatan. Kegiatan pemeriksaan di dalam gedung puskesmas dilaksanakan setiap hari Senin hingga Sabtu, dan pemeriksaan luar gedung puskesmas terintegrasi dengan kegiatan skrining PTM (Penyakit Tidak Menular) mobile setiap bulan di masyarakat (lingkungan RT, RW, dan Institusi perkantoran), berkerja sama dan berkoordinasi dengan lintas sektor terkait seperti PKK, kader kesehatan, kecamatan, kelurahan, dan institusi diwilayah kerja Puskesmas Boom Baru. Hasil yang telah didapatkan dari Pelaksanaan kegiatan Inovasi Mama Cantik Peduli IVA (MaCan PIVA) adalah pengetahuan masyarakat khususnya ibu/wanita usia subur mengenai kesehatan reproduksi khususnya tentang pemeriksaan IVA dan sadanis meningkat. BACA JUGA : Puskesmas Albar Inovasi Tempoyak HIVA Pengetahuan kader kesehatan meningkat sehingga mampu mengedukasi masyarakat diwilayahnya, kesehatan reproduksi ibu terdeteksi secara dini, selain itu terdapat peningkatan capaian pelayanan kesehatan wanita usia subur yang dilakukan pemeriksaan IVA dan Sadanis di Puskesmas Boom Baru ( tahun 2021 sebanyak 699 WUS, dan tahun 2022 sebanyak 603 WUS ). Melalui kegiatan ini diharapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terutama dalam mengendalikan faktor risiko dan deteksi dini kanker leher Rahim dan kanker payudara, sehingga diharapkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kanker dapat ditekan. (Ril).

Tags :
Kategori :

Terkait