Selalu Semangat Lakukan Inovasi, Selalu Ada Perubahan Setiap Hari

Minggu 04 Jun 2023 - 20:34 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

*Siska Antoni, Peraih Young Ambassador Agri Culture Kementerian Pertanian RI 2023 Perwakilan Sumsel

Hidup dalam keluarga dan lingkungan pertanian membuat Siska Antoni memiliki keahlian dibidang tersebut. Ateng, biasa disapa,  merupakan putra asli kelahiran Karang Jaya, Kelurahan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.

DIAN CAHYANI - Prabumulih

ORANGTUANYA berprofesi sebagai petani. Karenanya, dia sudah bergelut didunia pertanian sejak kecil.

Tak mau menjadi petani monoton, dia pun selalu berinovasi. Bahkan, Ateng menjabat sebagai ketua kelompok tani Karya Muda di desa nya.

Dengan keahlian yang dimiliki dirinya berhasil menyulap lahan tidur menjadi pusat agrowisata nanas.

Tak ayal, banyak petani nanas kembali bergairah untuk menanam buah yang menjadi salah satu ikon kota Prabumulih itu.

Inovasinya tak sia-sia. Dia pun berhasil mendapat penghargaan dari hasil jerih payahnya.

‘’Alhamdulillah kami terpilih sebagai Young Ambassador Agri Culture Kementerian Pertanian RI 2023 perwakilan Sumsel," sebut Ateng dibincangi di Agrowisata, belum lama ini.

Mengenakan jaket, dia mengaku Young ambassador agri culture diberikan Kementerian Pertanian RI melalui BPSDMP dengan program Yes 2023.

Dia mendapatkan predikat itu, karena berhasil berinovasi dan mengajak banyak petani di Prabumulih khususnya di Karang Jaya untuk semangat dan juga berinovasi.

Sebelum mendapatkan predikat tersebut, Ateng mengaku sempat dicecar beragam pertanyaan yang menentukan dirinya layak atau tidak untuk terpilih? Secara langsung, dia pun menjawab layak.

"Saya yakin, petani Prabumulih hanya keterbatasan pengetahuan saja,’’ ujarnya.

Dia mengatakan,  buah nanas ini sebenarnya banyak yang menunggu. Namun mereka (Petani, red) diduga dipermainkan orang supaya membeli nanas dengan harga rendah.

Seiring dengan perjalanan waktu, dia tidak mampu menanam nanas sendiri dan selalu kekurangan pasokan nanas.

"Maka saya mengajak para petani sekitar,’’ katanya.

Ateng mengatakan, kalau memang sudah terealisasi pasti sama seperti tender karet. ‘’Jika selama ini memang belum ada, baru ada karet saja yang ditender.

Kalau ada tender nanas, pasti berbondong-bondong mereka menanam," sambungnya.

Dia pun mempunyai motto, 5 persen per hari saja harus ada perubahan.

Selalu semangat dengan melakukan berbagai inovasi di agrowisata nanas yang mempunyai luas puluhan hekrar tersebut.

"Yang terbangun jiwa nya bukan hanya kota kita saja. Kab/kota tetangga kita juga mulai berproduksi nanas lebih banyak lagi," akunya.

Selama ini, mereka kurang niat dan minat menanam nanas.

‘’Karena perasaan mereka tidak tahu kalau nanas ini memang ada pasar khusus dan mereka ini ada yang menunggu dan butuh tapi petani tidak tahu,’’ ujarnya.

Untuk itu, diharapkan saat ini agar membangun meresonansi petani kolonial dan milenial. 

‘’Jadi untuk mereka yang ragu menanam nanas, takut kena sial padahal kesalahan terletak pada cara SOP (Standar Operasional Prosedur) mereka saja dan menentukan jadwal tepat untuk panen nanas," ujarnya.

Dia mengaku selalu belajar bagaimana cara menanam nanas dan memanen nanas yang baik dan benar supaya laris di pasaran.

Pria yang sudah bertani sejak 2010 itu pun berharap agar petani lebih bisa makmur dan lebih sejahtera.

"Saya optimis nanas kita ajak lebih maju dan lebih modern sehingga terciptalah agrowisata nanas dan edukasi berwisata.

Kita juga membuka lapangan pekerjaan para Ibu-Ibu dan petani di agrowisata," tukasnya mengaku untuk menjadi petani sukses tak harus mempunyai modal besar melainkan semangat yang besar. (chy)

Tags :
Kategori :

Terkait